Mohon tunggu...
Sayuti Zakaria
Sayuti Zakaria Mohon Tunggu... Guru - Pengembara Kata, Guru Madrasah, dan Pemerhati Sosial

Guru Madrasah dan Pemerhati Sosial

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cilegon Vs Bali dalam Tata Kelola Infrastruktur Jalan dan Sampah

21 Juni 2021   07:02 Diperbarui: 21 Juni 2021   07:31 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan  Juni 2021 warga Cilegon dihebohkan dengan penampakan lautan sampah di eks galiang pasir tepatnya di Kelurahan Kali Timbang, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.

$ebelumnya pada bulan Oktober tahun 2020 salah satu media swasta nasional juga pernah menayangkan Pasar Terbesar se-Asia di Kota Cilegon Dipenuhi Lautan Sampah.

Bukan hanya persoalan sampah beberapa media online juga memberitakan masyarakat mengeluhkan beberapa kondisi ruas jalan yang rusak  semakin parah ketika kondisi hujan.

Dua puluh dua tahun Kota Cilegon berdiri kota Industri, perdagangan, dan jasa ternyata masih menyisakan banyak persoalan. Diantaranya pengelolaan sampah dan infratruktur jalan yang masih carut marut.  

Persoalan sampah entah siapa yang salah bukan hanya eks galian pasir di kelurahan Kalitimbang atau di pasar terbesar se- Asia di Kota Cilegon yang memprihatinkan tidak jarang kita temui di beberapa tempat di kota Cilegon.

Tumpukan-tumpukan sampah liar yang dibuang sembarangan. Drainase-drainase tersumbat karena tumpukan sampah yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya banjir yang meluap ke pemukiman warga. 

Ketika banjir datang tidak hanya persoalan sampah yang menjadi masalah pada akhirnya juga berimbas pada rusaknya infrastruktur jalan. Jalan yang tadinya hanya berlubang kecil karena tergenang air dan pada akhirnya akan semakin memperparah kondisi jalan. 

Ketika penulis berkunjung ke Bali beberapa hari yang lalu. Sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk melintasi jalur utara menuju denpasar dan pulang melintasi jalur selatan melewati  kampung bedugul, kampung tigawasa bahkan google map mengarahkan kami memasuki beberapa perkampungan di bali melintasi pantai dan gunung dengan jalan kecil dan berliku. 

Sepanjang perjalanan tidak saya temukan tumpukan sampah di pinggir jalan atau jalan yang rusak parah. Tempat yang kami lewati atau yang kami singgahi bersih tidak kami temukan ceceran sampai yang dibuang sembarangan di pinggir jalan. 

Bahkan di area pantai, baik Kuta, Seminyak, Sanur dan beberapa gang-gang yang kami lewati dengan warung-warung yang tutup karena dampak sepinya pengunjung dimasa pandemi bersih tanpa tumpukan sampah.  

Jalan di Bali tidak hanya bersih dari sampah kondisi jalan yang mulus tanpa adanya polisi tidur disepanjang jalan yang kami lintasi membuat kami bertanya-tanya mungkinkah Cilegon bisa seperti Bali dalam pengelolaan sampah dan isfratrukrur jalan? Jalan bersih tanpa tumpukan sampah, kondisi jalan yang mulus tanpa banyak lubang, atau kondisi jalan yang mulus tanpa polisi tidur yang terkadang membuat pengendara seperti menaiki kuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun