SURABAYA—Alifa Nuzulul, Mahasiswa tingkat akhir Untag Surabaya dengan cekatan membagikan berbagai macam logistik (27/12) kepada seluruh pedagang di Pasar Bendul Merisi Besar Selatan Surabaya. Perempuan berusia 20 tahun yang mengambil Program Studi Ilmu Komunikasi Politik tersebut menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukannya ini merupakan bentuk implementasi satu dari tiga butir Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Dibantu tiga orang rekan dan seorang pengelola pasar, Alifa membagikan satu plastik logistik berupa satu botol wedang jahe, satu buah masker medis, satu butir vitamin C dan satu botol hand sanitizer. Sekantong logistik tersebut kemudian dijuluki sebagai “Imun Kit” karena dinilai mampu menjadi penunjang serta penjaga imun agar tetap stabil.
Pengabdiannya ini semula didasari pada pengamatannya terhadap pedagang pasar dalam waktu satu bulan kebelakang. Alifa menuturkan bahwa setiap paginya pedagang tersebut bertransaksi dengan banyak orang. Tidak mustahil bahwa hal tersebut nantinya akan menjadi sebuah kluster baru bagi persebaran virus Covid-19.
Alasan lainnya karena Alifa ingin menerapkan pola hidup sehat bagi para pedagang pasar itu. Alifa tidak ingin bahwa satu diantara banyak pedagang tersebut terpapar ganasnya Virus Covid-19. Sebelum melakukan sosialisasi, gadis tersebut melakukan pedekatan kepada pedagang pasar dengan menggunakan metode yang cukup unik. Alifa akan terlebih dahulu bertanya kepada para pedagang yang tidak mengenakan masker secara benar. Kemudian, ia akan menjelaskan terkait hal-hal yang berhubungan dengan persebaran Virus Covid-19. Setelah memberikan pegarahan tersebut, baru Alifa akan memberikan Imun Kit tersebut kepada pedagang.
Alifa juga senantiasa mengingatkan kepada pedagang pasar agar terus mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker selama kegiatan jual-beli berlangsung, juga tidak lupa untuk selalu membersihkan tangan setelah melakukan transaksi. Kuliah kerja nyata tersebut mendapatkan respon positif dari para pedagang yang menggelar lapaknya di pasar tersebut.
Setelah kegiatan tersebut berlangsung, para pedagang berangsur-angsur menerapkan protokol kesehatan yang telah dijelaskan oleh Alifa. Alifa berharap kedepannya seluruh pedagang mampu melakukan segala aktivitas jual-beli dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada. Sehingga, pasar Bendul Merisi Besar Selatan Surabaya tersebut dapat dijadikan sebagai contoh bagi pasar lain dalam penerapan protokol kesehatan yang benar. (adn)
