Mohon tunggu...
Lyfe

Ekstrakulikuler Wahana Pembentuk Karakter Siswa

11 Juli 2017   20:21 Diperbarui: 11 Juli 2017   20:26 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Konsep umum pendidikan merujuk pada suatu upaya untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan pengembangan potensi diri serta pembentukan pribadi yang memiliki ahklak mulia serta karakter yang baik. Dalam hal ini pendidikan memiliki peran yang amat penting dalam membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter baik.

Dasar hukum mengenai hal ini terdapat dalam UUD tahun 1945 pasal 31 ayat (3) yang berbunyi "Pemerintah mengusahakan dan menyelesaikan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa." Selain itu, dalam Permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan disebutkan bahwa tujuan pembinaan kesiswaan antara lain adalah menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang ahklak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi dalam rangka mewujudkan masyarakat madani.

Penjelasan di atas menggambarkan secara jelas bagaimana pendidikan diharapkan mampu melahirkan pribadi yang berahklak mulia. Harapan yang demikian besar demi melahirkan pribadi yang berahklak mulia atau pun berkarakter baik ini mendorong sekolah sebagai wadah pendidikan formal untuk melaksanakan berbagai hal demi tujuan tersebut. Kegiatan-kegiatan intrakurikuler serta berbagai metode pembelajaran yang mengarah pada pembentukan karakter merupakan hal-hal yang dilakukan oleh sekolah demi mencapai tujuan tersebut. Selain itu, sekolah pun melaksanakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diharapkan mampu membangun ahklak serta karakter siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. 

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa baik itu kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler ini secara jelas memberikan gambaran bagaimana karakter siswa dibangun secara baik.

Selain beberapa tujuan yang telah dideskripsikan di atas, kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki beberapa fungsi. Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. Kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki fungsi sosial, yakni untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Selain itu, kegiatan ini pun berfungsi untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangannya. Pada akhirnya kegiatan ini berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Melihat fungsi kegiatan ekstrakurikuler di atas, jelas bahwa kegiatan ini mengandung unsur-unsur yang dapat membangun karakter siswa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengetahui potensi dan bakat yang ada di dalam dirinya serta belajar mengembangkan bakat serta potensi tersebut secara baik. 

Hal yang paling penting dalam kegiatan ini adalah bahwa siswa secara langsung mengalami interaksi sosial dengan temannya, dimana melalui interaksi tersebut tumbuh nilai-nilai sosial yang baik dalam diri siswa. Di dalam interaksi tersebut siswa belajar bertanggung jawab, rela berkorban dan bertenggang rasa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler pula, siswa belajar menjadi pemimpin yang baik yang dapat memimpin sesama temannya. Sikap-sikap seperti cinta Tuhan, displin, menghargai sesama, dan gotong royong pun dapat tumbuh dalam diri siswa ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Sebagai contoh, melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang ada disekolah, siswa belajar menjadi seorang pemimpin di hadapan teman-teman dan guru-guru. Di samping itu siswa juga disibukkan dengan kegiatan perkemahan dalam bentuk perjusami, persami dan kegiatan-kegiatan kepramukaan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan agar siswa dilatih untuk memiliki sikap disiplin di dalam dirinya, mandiri serta bertanggung jawab. Contoh lain misalnya ekstrakuriuler jurnalis. Melalui ekstrakurikuler ini siswa dilatih untuk peka terhadap berbagai fenomena serta kejadian yang ada di lingkungannya dan mampu membahasakannya secara baik dan benar serta sesuai dengan keaadan yang sebenarnya kepada sesama. Dalam hal ini siswa mengembangkan sikap ingin tahu serta menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab di dalam dirinya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari upaya melahirkan pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter baik memiliki peran yang penting dalam membangun karakter siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa dapat menumbuhkan sikap cinta Tuhan, tanggung jawab, toleransi, rela berkorban, displin, menghargai sesama, gotong royong, dan sebagainya. Diharapkan agar siswa menyadari pentingya kegiatan ekstrakurikuler, sehingga dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan baik demi menjadi pribadi yang berahklak mulia. Selain itu, diharapkan pihak sekolah pun mampu menyadari peran kegiatan ekstrakurikuler demi membangun karakter siswa dengan mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung perkembangan siswanya masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun