Mohon tunggu...
Alifahvanessa
Alifahvanessa Mohon Tunggu... Administrasi - Uin suska riau

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hilangnya Penghargaan Adipura 7 kali Berturut-turut Setelah Kepemimpinan Herman Aabdullah

15 November 2019   09:00 Diperbarui: 15 November 2019   09:01 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Herman Abdullah merupakan walikota Pekanbaru pada tahun 2001-2011 selama dua periode. Pada masa kepemimpinannya, beliau berhasil mendapatkan penghargaan Adipura selama 7 kali berturut-turut. Ia memulai kariernya di pemerintahan Kota Pekanbaru sebagai Ketua Bappeda, kemudian menjadi Sekretaris Daerah, dan walikota. Selama kepemimpinannya ia banyak melakukan pembenahan di Pekanbaru.

Selama memimpin kota, Herman Abdullah mendulang banyak prestasi. Di eranya, Pekanbaru tumbuh menjadi kota besar dan tumbuh menjadi kota Metropolitan. Kebersihan kota menjadi prioritas programnya. Karenanya, sangat layak Pekanbaru mendulang kota bersih dan menerima anugrah Adipura selama 7 tahun berturut-turut.

Tentu saja tak mudah, karena, Herman menapaki kepemimpinannya dengan kondisi Kota Pekanbaru yang sedang tumbuh, arus migrasi penduduk yang tinggi dan proses transisi kota besar menjadi Metropolitan.

Permasalahan kebersihan lingkungan, ketertiban pasar, menjadi rutinitas, pendidikan gratis bagi rakyat Pekanbaru, membantu masyarakat miskin melalui program Gentakin, GN OTA, menjadi hari-hari panjang yang tentunya sangat membekas bagi warganya. Herman dicintai oleh para petugas kebersihan, disayangi oleh para penduduknya dan disegani sesama petinggi negeri.

Herman termasuk figur pemimpin yang sangat menghormati keberagaman. Hal tersebut bisa jadi dikarenakan dia dibesarkan dari keberagaman itu sendiri. Namun begitu, dia tak pernah meninggalkan kultur kemelayuan sebagai jati diri pemimpin Pekanbaru.

Bentuk kepemimpinan Herman abdullah mengelolah kebersihan kota Pekanbaru, bagaimana saat ia memimpin mengelola sampah yang dihasilkan warga Kota. Herman menceritakan,  setiap dinas dan badan, termasuk camat serta lurah memiliki tugas masing-masing soal sampah. Koordinator dari pengelolaan sampah, tuturnya, tetap di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).

Guna mengawasi kinerja kepala dinas serta camat dalam mengelola dan mengangkut sampah, Herman membentuk sebuah tim independen. Tim ini tak boleh diisi oleh dinas dan camat, melainkan orang luar, termasuk wartawan juga dilibatkan. Herman juga menegaskan, ia lebih memilih memberdayakan anak buahnya, kepala dinas, dan camat soal sampah ini dibandingkan mempercayai kepada pihak ketiga, kontraktor.

Itulah salah satu bentuk Herman mengelolah kebersihan kota Pekanbaru yang sehingga bisa mendapatan piala Adipura.

Setelah selesainya masa jabatan Herman abdullah, walikota Pekanbaru dilanjutkan oleh firdaus. Kota Pekanbaru tidak lagi mendapatkan penghargaan Adipura berturut-turut, banyak warga yang kembali menyebut nama Herman abdullah. Apa penyebab Pekanbaru tidak bisa seperti sebelumnya mendapatkan penghargaan Adipura seperti sebelumnya, di masa kepemimpinan firdaus Pekanbaru sudah gagal 4 kali mendapatkan penghargaan Adipura.

Dalam hal ini, Wali kota Pekanbaru Firdaus mengungkapkan, partisipasi masyarakat Pekanbaru masih kurang dalam menjaga lingkungan. Untuk itu pihaknya mengharapkan agar kedepan masyarakat dapat lebih mencintai dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan tersebut.

Dari pendapat atau perkataan firdaus sebagai walikota Pekanbaru sekarang, ada benarnya bahwa untuk mendapatkan penghargaan Adipura sebagai kota terbersih tidak bisa dengan mengandalkan petugas kebersihan kota dan pihak yang bertanggung jawab dalam hal tersebut. Tetapi juga perlunya partisipasi masyarakat dalam menjaga dan peduli terhadap lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun