Mohon tunggu...
Alifah Nur Fatimah
Alifah Nur Fatimah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UNiversitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik 2021

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Semangat Menghadirkan Pendidikan Berkualitas untuk Anak Usia Dini di Masa Pandemi

25 September 2021   00:20 Diperbarui: 25 September 2021   00:26 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman kanak kanak Asy – syiffa Ciumbuleit Bandung/Dokumentasi pribadi

Pendidikan yang berkualitas untuk anak-anak usia dini (jenjang PAUD dan TK) terbukti dapat meningkatkan kemampuan literasi, serta perkembangan sosial-emosional yang baik. Demi menyediakan pendidikan berkualitas, tersedianya guru berkualitas pun terus harus ditingkatkan dan juga fasilitas yang yang di sediakan pihak dari sekolah harus bisa menunjang kinerja daya tangkap anak terlebih lagi di masa pandemi ini.

Masuknya Virus Corona di Indonesia membawa dampak besar terhadap kehidupan masyarkat mulai dari Kehidupan Kesehatan, ekonomi Sosial, Keagamaan maupun dunia Pendidikan Dampak Virus Corona dalam dunia Pendidikan terlihat pada kebijakan Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah memberikan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga Pendidikan dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai Perguruan Tinggi. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah meluasnya penularan Virus Corona. Diharapkan dengan seluruh lembaga Pendidikan tidak melakukan aktivitas tatap muka. Hal ini menuntut para Pendidik untuk lebih kreatif mengelola Pembelajaran secara Online. Sehingga proses Pembelajaran tetap berlangsung. Tidak terkecuali Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Guru harus dituntut lebih kreatif, dalam mengelola Pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19 ini.

Melihat kondisi sistem Pembelajaran saat ini banyak ditemui dilapangan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang belum memungkinkan untuk melakukan sistem belajar secara Online atau Jarak Jauh dikarnakan banyak kendala dan belum mampunya Anak-anak atau Orang Tua dalam mengoperasikan Gedget atau Media Teknologi dan masih banyak kendala lainnya.

Salah satunya Taman kanak kanak Asy-Syiffa Ciumbuleit Bandung, yang dimana anak anak masih tetap merasakan sistem belajar mengajar walau harus memakai masker demi mematuhi prokes dari pemerintah, Dalam laporan “Update Data Nasional dan Analisis Kasus Covid-19 pada Anak-anak” per 24 Juni 2020 oleh Satgas Penanganan Covid-19, proporsi yang terpapar di kelompok usia anak ini cukup besar, Dari total kasus Covid-19 di Indonesia, sebanyak 12,6% (250 ribu) berasal dari kelompok usia anak. Proporsi terbesar berada pada kelompok usia 7-12 tahun (28,02%), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (25,23%) dan 13-15 tahun (19,92%), Namun, berdasarkan persentase angka kematian, korban Covid-19 pada pada anak justru berada pada kelompok umur 0-2 tahun (0,81%), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (0,22%) dan 3-6 tahun (0,19%).

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Oleh karna nya anak anak di ajarkan untuk selalu tidak lupa dengan mencuci tangan sebelum beraktifitas dan juga selalu menjaga jarak (Social Distancing), Demi kelangsungan sistem belajar yang lebih efektif kepada anak anak pihak TK/PAUD juga menyarankan dan mengikutsertakan pihak orang tua untuk terlibat dalam pembelajaran terhadap anak anak nya juga sehingga terbentuk efektifitas yang berkualitas.

Selain itu juga metode yang di berikan Taman kanak kanak adalah untuk belajar dirumah bersama orang tua agar tidak terlalu monoton untuk selalu masuk kelas seperti belajar online yang tentu nya harus di dampingi oleh orang tua, Tidak bisa dipungkiri, salah satu sifat anak-anak adalah mereka sangat mudah untuk berubah pikiran dan berubah suasana hatinya. Hal tersebut dikarenakan anak usia dini belum bisa mengontrol diri dengan baik. Kebanyakan dari mereka belum bisa berkomunikasi dengan lancar dan menyampaikan apa yang dirasakan. Hal ini masih ditambah faktor atmosfir belajar anak yang tiba tiba berubah, dari yang biasanya dilakukan bersama teman dengan penuh warna dan kreativitas, sekarang harus dilakukan sendiri dan kurang menarik.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Suasana hati dan emosi anak yang seringkali berubah secara tiba-tiba membuat orang tua merasa bingung dan kewalahan. Tidak semua orang tua paham bagaimana menghadapi anak yang berperilaku tidak sesuai harapan. Dalam situasi ini, tidak jarang orang tua gagal membentuk komunikasi dengan anak. Alih-alih memahami perilaku anak, justru orang tua lebih sering marah dan membentak. Hal ini tentu akan kontradiktif dengan proses pembelajaran yang sedang dilakukan. Oleh karna nya pihak Taman kanak kanak menerap cara tersebut demi efektivitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun