Mohon tunggu...
Alifah Agustina
Alifah Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

menjadi sebaik-baiknya manusia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perempuan dan Kesehatan

8 April 2021   15:28 Diperbarui: 8 April 2021   15:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Maraknya gerakan perempuan yang menuntut kesetaraan, kesamaan dan keadilan, terlebih dahulu perempuan harus menyadari bahwa ia adalah perempuan. Yang memiliki hak juga kewajiban atas tubuhnya, yang perlu dijaga, dirawat kesehatannya. Bukan hanya yang tampak oleh mata dengan menggunakan skincare, bukan hanya inner beauty yang diperbaiki akan tetapi kesehatan pada organ tubuh dari dalam diri perempuan itu sendiri pun harus dijaga dan dirawat. Dari organ yang tidak dan berbeda dari apa yang dimiliki oleh laki-laki. Hal tersebut pun masing-masing punya potensi untuk terserang penyakit atas organ tubuh atau organ vital yang dimiliki oleh perempuan itu sendiri."

Kesehatan kini telah lama menjadi bagian dari hak asasi manusia, acap kali menjadi isu penting bagi masyarakat maupun bagi diri individu didalamnya, termaksud dalam hal ini ialah bagi kaum perempuan. Negara Indonesia pun menomor satukan tentang adanya isu kesehatan karena hal ini menjadi bagian terpenting bagi penduduknya serta yang telah diatur dalam konstitusi dan alokasi sumber daya di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, berbagai data dan riset memperlihatkan masih kompleksnya persoalan kesehatan publik maupun kesehatan berdasarkan gender dan kelompok usia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 menyebutkan masalah gizi dan penyakit tidak menular merupakan pekerjaan rumah terbesar Indonesia. Data yang sama mencatat bahwa Kementerian Kesehatan hanya mampu mengurangi angka stunting dari 37,2 persen menjadi 30,8 persen selama lima tahun. Gizi buruk hanya sedikit berkurang, dari 19, persen menjadi 17,6 persen. Sementara itu, angka obesitas justru mengalami peningkatan dari 14,8 persen menjadi 21,8 persen. Pada saat yang sama penyakit tidak menular, seperti kanker, strok, gangguan ginjal kronis, diabetes, dan hipertensi hampir semua mengalami peningkatan. (Dalam cacatan jurnal perempuan).

Dalam hal ini bidang kesehatan dapat menjadi pusat perhatian dan merupakan baian isu terpenting bagi gerakan kaum perempuan dan dalam studi feminis. Selain banyak menemukan kesenjangan sosial yang terjadi dimasyarakat sekitar, di dalam dunia feminis kesehatan dan masalah kemedisan pun menjadi isu yang diangkat kepermukaan oleh gerakan perempuan didunia pada gelombang kedua. Gerakan isu ini jugalah yang banyak memberikan dampakk positif setelahnya, yang mana dapat kita ketahui bahwa sudah banyak sekali kaum perempuan yang berkiprah dibidang kedokteran, keperawatan, farmasi dan lain sebagainya serta hal ini juga sangat didedikasi untuk penigkatan perhatian dan sumber daya untuk isu kesehatan perempuan.

Sebagai seorang perempuan yang dalam penciptaan secara biologisnya memiliki perbedaan dari kaum laki-laki. Secara sex perempuan memiliki organ tubuh terpenting yang hal tersebut tidak dimiliki oleh laki-laki seperti kantung rahim, vagina, sistem pencernaan yang lebih panjang. Hal inilah yang juga memiliki potensi untuk kaum perempuan merasakan dampak buruk dari beberapa organ tubuh yang khas dimilikinya apabila tidak ada ranah edukasi atau pemahaman, yang memahamkan perempuan tentang betapa pentingnya kesehatan untuk diri sendiri. Beberapa penyakit yang dapat dialami perempuan ialah sebagai berikut.

Pertama, penyakit kanker rahim atau bisa juga disebut dengan kanker uterus merupakan tumor ganas yang menyerang bagian rahim dan sering kali terjadi pada perempuan yang telah memasuki usia 50 tahun atau menopause. Mula-mula kanker rahim ini bermula ketika sel-sel sehat dalam rahim tubuh tidak dapat terkendali sehingga membentuk tumor atau benjolan. Sifat dari tumor tesebut bisa jinak atau pun ganas. Ketika kanker rahim inni dialami oleh peempuan maka hal tersebut jug amemiliki potensi untuk tumor dapat membesar hingga menyebar ke organ-organ tubuh lainnya. Pencegahan dari kanker rahim ini pun tidak dapat dicegah, semua perempuan memiliki kemungkinan besar untuk terserang kanker rahim ini ketika ia tidak bisa mengurangi atau memperkecil kemungkinan tersebut dengan dapat mengontrol kadar gula darah, menjaga berat badan ideal dengan memakan-makanan yang sehat, bersih, bergizi.

Kedua, kanker payudara merupakan salah satu dari beberapa jenis penyakit lainnya yang acap kali menyerang perempuan di segala usia yang berbahaya setelah kanker serviks. Sel-sel kanker yang tumbuh akan menyerang jaringan yang ada di payudara misalnya pada saluran keluarnya air susu, lobulus, jaringan penunjang seperti lemak. Sejauh ini juga belum ditemukan penyebab pasti terjadinya kanker payudara ini, akan tetapi satu hal yang dapat diketahui bahwa penyakit ini muncul ketika adanya kerusakan pada sel dan adanya perubahan sifat genetik pada jaringan payudara.  Beberapa faktor seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi alkhol, keturunan, paparan radiasi, obesitas dan lain-lainya dapat menjadi resiko terjadinya penyakit kanker payudara. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan atau membiasakan pola hidup sehat, mengetahui kondisi payudara seperti rajin melakukan senam SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri rutin setiap bulannya.  

Ketiga infeksi saluran kemih atau ISK, penyakit ini sering kali meyerang kaum perempuan dibandingkan dengan kaum laki-laki, hal ini disebabkan oleh adanya saluran uretra perempuan yang lebih pendek serta jarak uretra yang lebih dengan posisi anus. Jika tidak ditangani dengan segera maka infeksi saluran kemih ini dapat menyebabkan komplikasi dan dengan kondisi yang lebih serius seperti infeksi ginjaldan kencing berdarah atau hematuria. Pencegahan dari infeksi saluran kemih ini pun bisa dicegah dengan untuk pandai-pandai mengatur waktu seperti minum air putih yang dianjurkan delapan gelas dalam sehari di sela-sela pekerjaan rumah bagi perempuan yang terkadang sampai lupa, tidak menggunakan pakaian yang ketat diarea kewanitaan, tidak menunda membuang air kecil, dan biasakan untuk meyeka area genital dimulai dari arah depan kebelakang setelah buang air kecil.

Keempat masalah sistes pecernaan yang rentan terjadi pada kaum perempuan, karena pada umumnya perempuan memiliki aktivitas otot yang lebih sedikit didalam usus mereka, sehingga perjalanan makana yeng meletai sistem pencernaan tersebut akan lebih panjang di dalam tubuh. Hal ini jugalah yang diperkirakan sebagai seorang perempuan dapat dengan mudah terserang masalah pada lambung. Hal ini juga yang menyebabkan perempuan terkadang merasa delapan kali lebih banyak merasa penuh gas dalam lambungnya dibandingkan dengan laki-laki. Karena perempuan menyimpan gas tersebut di dalam usus kecil dan usus besar. Selain dari pada itu perbedaan anatara laki-laki dan perempuan pada system pencernaan dapat dilihat dari seberapa sering mereka kentut. Kentut merupakan suatu hal yang wajar dan normal karena kita mengeluarkan 1,5 liter gas dari dalam tubuh, jumlah kentut yang dikeluarkan oleh laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan karena kontraksi pencernaan laki-laki yang menyebebkan mereka kentut lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.

Maka dari itu betapa pentingnya kita sebagai perempuan untuk melindungi serta menjaga kesehatan diri sendiri sehingga dapat dengan mudah menjalani kehidupan yang lebih baik. Tidak ada yang bisa menghalangi untuk datangnya penyakit akan tetapi dengan melakukan pencegahan sebagai upaya atau ikhtiar untuk menuju hidup yang lebih sehat.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun