Mohon tunggu...
Alifa Aulia Fauzi
Alifa Aulia Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Today i will be the best version of myself!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi Public Relations - Universitas Al Azhar Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ojek Online Jadi Garda Terdepan Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Puan: Dengarkan Aspirasi Mereka!

4 Agustus 2021   22:05 Diperbarui: 4 Agustus 2021   22:12 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di masa pandemi Covid-19, ojek online menjadi garda terdepan dalam pemberian pelayanan yang dapat membantu masyarakat memenuhi aktivitas dan kebutuhan sehari-hari walaupun harus stay at home. 

Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani memberikan perhatian khususnya kepada seluruh pengemudi ojek online. Pernyataannya terkait dengan asosiasi ojek online yang menyuarakan aspirasinya pada masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

"Ojek online berperan penting selama pandemi Covid-19. Mereka semua harus difasilitasi untuk bisa cari makan. Bagaimana pun juga mereka turut membantu dan memudahkan masyarakat selama pandemi Covid-19 berlangsung," ujar Puan dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (4/8/2021).

Nasib pengemudi ojek online setelah diberlakukannya PPKM memang mengalami penurunan kesejahteraan. Menurut Riset Perkumpulan Armada Sewa Indonesia (PAS Indonesia), ada sekitar 70-80 persen penurunan pendapatan bagi taksi online. Sementara itu, sekitar 50-60 persen pendapatan pengemudi ojek online juga turun.

Meski begitu, mereka tetap melakukan aktivitasnya yang juga penting bagi masyarakat secara luas. Selama pandemi, ojek hingga taksi online telah memudahkan masyarakat, karena menyediakan layanan antar dan jemput, sampai pengiriman barang. Selain itu, khususnya ojek online juga memberikan jasa berbelanja makanan hingga kebutuhan pokok.

Untuk pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri (isoman) di rumah, kebutuhan harian sering kali juga diantarkan menggunakan fasilitas ojek online. Terlebih bila ada kiriman dari sanak keluarga atau kerabat lainnya.

Maka, tutur Puan, kemudahan dalam beroperasi juga seharusnya diberikan pada ojek online ini. Tentunya dengan tetap menegakkan aturan protokol kesehatan (prokes) yang ketat untuk menjaga kesehatan mereka dan masyarakat.

Diketahui sebelumnya bahwa ada permintaan untuk pelonggaran waktu buka restoran atau warung makan dari asosiasi ojek online. Pasalnya, layanan pesan antar makanan menjadi sumber pendapatan yang hidup selama pandemi.

Layanan tersebut tumbuh selama ada pembatasan mobilitas masyarakat. Sebagian besar atau 50 persen pendapatan ojek online pun dihasilkan dari layanan itu. Sayangnya, jam buka dari restoran memperkecil kemungkinan mereka mendapatkan pesanan.

"Kita memahami adanya pembatasan. Namun, persoalan mata pencaharian rakyat ini juga harus terselesaikan," ujar Puan.

Puan kemudian juga menyoroti aspirasi ojek online yang mempertanyakan kebijakan akan potongan pendapatan mereka. Menurut Puan, di masa sulit seperti ini, perusahaan sepatutnya mengambil langkah yang humanis demi kesejahteraan mitranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun