Liburan Anti Boncos: Seni Menikmati Liburan Tanpa Menguras Dompet
Oleh: M. Ali Eff Laman
Liburan adalah momen yang paling ditunggu-tunggu. Namun, tak jarang momen ini berubah menjadi mimpi buruk finansial ketika kita pulang dengan dompet menipis, saldo rekening menyedihkan, dan tagihan kartu kredit mengintai. Saya menyebutnya: liburan boncos. Tapi tenang, saya pernah berada di titik itu --- dan sejak belajar dari pengalaman, kini saya menerapkan konsep liburan anti boncos.
Tulisan ini bukan sekadar opini, tapi rangkuman pengalaman, tips, dan strategi jitu yang bisa diterapkan siapa saja yang ingin liburan menyenangkan tanpa harus babak belur secara keuangan. Yuk, simak cara saya menyiasati liburan supaya tetap cuan, bukan malah buntung.
Liburan Bukan Ajang Pamer
Salah satu kesalahan saya di masa lalu adalah menjadikan liburan sebagai ajang validasi sosial. Rasanya tidak afdol kalau belum unggah foto staycation di hotel bintang lima, pamer kuliner mahal, atau belanja oleh-oleh branded. Ironisnya, setelah liburan, saya justru stres sendiri saat melihat rekening menjerit.
Padahal, esensi liburan bukan di mana kita tidur, tapi bagaimana kita bisa recharge diri dan menciptakan kenangan. Sejak menyadari ini, saya mulai menyusun ulang prioritas. Liburan itu bukan soal gaya, tapi soal makna.
1. Rencanakan, Jangan Spontanitas Asal
Dulu saya pernah pergi liburan secara spontan ke Yogyakarta. Tidak pesan hotel, tidak riset destinasi. Hasilnya? Hotel full-booked, akhirnya nginap di tempat seadanya dengan harga tak masuk akal. Transportasi pun lebih mahal karena pesan mendadak.
Sekarang saya selalu menerapkan prinsip 3P sebelum liburan: