Mohon tunggu...
Alief El_Ichwan
Alief El_Ichwan Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis

mantan wartawanI Penulis LepasI Menulis artikel-cerpen-puisi-perjalan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bom Panci di Taman Pandawa Sasarannya Bandara?

28 Februari 2017   09:05 Diperbarui: 28 Februari 2017   20:00 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nama ‘Pandawa’ disebut kembali. Jika sebelumnya, nama ini membuat heboh melalui investasi bodong. Dengan mengatasnamakan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) banyak masyarakat yang tertipu dengan kerugian miliaran rupiah. Kini nama itu, menjadi buah bibir dengan peristiwa meledaknya ‘bom panci’ di taman Pandawa. Lokasinya di Jl. Bima kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo Kota Bandung.

Peristiwa yang terjadi Senin (27/2) terjadi sekitar pk. 9.00 WIB. Meski bom panci berkekuatan rendah (low explosive) namun ledakannya mengejutkan orang-orang yang sedang berada di tempat kejadian. Lupy Muhamatullah dan Syafi’i, pelajar kelas XI IPS2 SMA Negeri 6, yang berada di lokasi mengejar seorang yang berlari dengan memakai baju gelap. 

Awalnya, kedua pelajar akan menolong korban ledakan. Namun ketika diketahui tak ada korban, keduanya mengejar lelaki yang berlari menuju ke Kantor Kelurahan Arjuna berlokasi 100 meter dari tempat kejadian. Bahkan kedua pelajar itu, dengan berani menantang pelaku teroris.

Pelaku teror yang bersembunyi di kantor Kelurahan Arjuna, membuat panik para pegawainya. Mereka segera berhamburan ke luar ruangan. Bahkan pelaku teror itu, setelah naik  ke lantai 2 melakukan pembakaran. Setelah dikepung pihak kepolisian dan Densus 88, pelaku teroris dapat dilumpuhkan. Dari identitas yang ditemukan, dia bernama Yayat Cahyadi (41) alias Dani alias Abu Salam.

Dari perjalanan hidupnya: Yayat Cahyadi pernah menjadi penduduk kampung Cukanggenteng, Desa Cukanggenteng Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung. Selanjutnya, dia berpindah ke kampung Ciharahas, Kabupaten Cianjur. Dari cacatan kriminalnya, Yayat Cahyadi pernah ditahan di Purwakarta dalam kasus dugaan teroris tahun 2012. Namun pada tahun 2014 dilepaskan, karena tak cukup bukti.

Dari hasil penelusuran Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, Yayat bergabung dengan kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD), yang dipimpin Ujang Pincang alias Ryan. Lewat Ujang inilah, membawa Yayat sempat berlatih militer di Aceh.  

Tempat seputar lokasi kejadian, jalan-jalan diberi nama dari dunia pewayangan. Selain Arjuna, Kresna, Bima, Nakula, Lesmana, Semar dan Pandu. Ada pula nama jalan Dursasana, Kurawa, Baladewa dan Samiaji. Di kawasan itu, ada nama jalan Jatayu. Menyebut nama ini, orang sudah mengetahui: sebagai pasar barang-barang ronsokan. Barang bekas apa saja ada di sini. 

Dulu, Pasar Jatayu, terkenal sebagai sentra barang bekas yang berhubungan dengan pencinta alam dan militer, yang datang dari luar negeri. Di pasar Jatayu, barang bekas elektronik rumah tangga, komponen motor dan mobil, alat berat tambang seperti mata bor  untuk pengeboran minyak pun tersedia, serta berbagai macam alumunium, tembaga dan besi bekas. Pun berkaitan untuk pembuatan bom panci, yang terbuat dari rice cooker  dengan pelengkapnya, seperti paku dan gotri (pelor atau peluru bulat) dapat dibeli dengan mudah.

Mungkin ada pertanyaan: mengapa diledakan di Taman Pandawa? Taman ini, sebelumnya tidaklah terkenal seperti taman lain di Kota Bandung.Bahkan taman Pandawa, belum direvitaisasi sedemikian rupa oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Kang Emil, begitu sapaan akrabnya, ketika menjabat menjadi orang nomor satu di Bandung, banyak merevitalisasi dan  membangun taman-taman baru. Kemudian masing-masing taman dibentuk dan dinamai secara tematik. 

Seperti Taman Musik, Taman Film, Taman Jomblo yang sejatinya bernama Taman Pasupati, karena dibawah fly over  yang menghubungkan Jalan Pasteur dengan Jalan Surapati. Demikian pula dengan Taman Alun-Alun di pusat Kota Bandung, kemudian Taman Vanda, Taman Lansia, Pet Park (Taman Hewan). Sementara itu, di Balaikota Bandung  ada Taman Cikapayang dan Labirin serta Taman Bandoeng Tempo Doeloe. Pengunjungnya nyaris tak pernah mengenal hari dan waktu.

Mengapa tidak diledakkan di taman-taman tersebut, jika ingin menyasar korban lebih banyak, ketimbang di Taman Pandawa. Di Taman Pandawa tempat ngumpul para pelajar, yang sekolahnya berada didekatnya. Serta warga sekitar biasanya datang pada sore hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun