Mohon tunggu...
Alief El_Ichwan
Alief El_Ichwan Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis

mantan wartawanI Penulis LepasI Menulis artikel-cerpen-puisi-perjalan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Sebagai "Lutung Kasarung"

18 Mei 2017   08:56 Diperbarui: 18 Mei 2017   09:07 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lutung merupakan primata asli Indonesia. Yang masih berkerabat dengan monyet atau kera. Warnanya hitam legam tak menarik. Sangat jarang orang memelihara lutung. Bahkan ada anggapan orang memelihara lutung, dia sedang mencari kekayaan lewat pesugihan.

Dongeng Lutung Kasarung oleh Jokowi, dihadapan anak-anak diartikan sebagai “Kera yang tersesat”. Lema “kasarung” berasal dari kata “sarung”. Yaitu kain panjang yang dijahit pada kedua tepinya sehingga membentuk silinder. Konon,, sarung berasal dari Yaman, dan masuk ke kawasan Nusantara diduga bersamaan dengan masuknya Islam.yang biasa digunakan untuk salat.

Namun sarung juga bisa digunakan untuk selimut. Bahkan ada istilah “Kaum sarungan”, yang biasa ditujukan pada para santri sehingga dijadikan identitas. Trade mark-nya. Bahkan pada masa sebelum kemerdekaan, bila salat dengan memakai celana panjang dianggap kurang afdhal, bahkan dituduh kafir, karena, celana panjang diidentikkan dengan busana penjajah.

Jokowi seperti Lutung Kasarung yang tersesat. Sebagai pimpinan Kota Solo, dia tersesat ke Jakarta, Ibukotanya negeri Indonesia yang diibaratkan lebih kejam dari ibu tiri. Kenyataan ini, dapat kita saksikan ketika Pilkada yang telah berakhir.

Bahkan Jokowi sebelum menyelesaikan jabatannya sebagai gubernur Jakarta, tersesat pada pusaran pemilihan Presiden. Dan, siapa mengira menang! Inilah pilihan dongeng “Lutung Kasarung” yang diceritakan. Jokowi mengartikan dialah sebagai Lutung berbulu hitam, jelek rupa yang menjelma menjadi pangeran yang tampan.

Terkait ini, dapat dibuktikan: bahwa sesuatu yang dipakainya mulai dari jaket, sarung, sandal sampai sarung menjadi viral di media sosial. Sesuatu yang dikenakannya akan menyebabkan orang lain latah untuk mengenakannya.

Sebagai presiden dengan jargonnya: kerja, kerja, kerja!Tak hanya sebatas kata-kata, tapi telah dilakukan. Proyek-proyek yang diprogramkan tak hanya ditinjau dan diresmikan. Namun bolak-balik disambangi sampai dimana pengerjaannya. Dia tak ingin ada yang mangkrak. Bahkan yang terbengkalaipun pada pemeritahan presiden sebelumnya, segera diselesaikan.

Sebenarnya, lewat cerita “Lutung Kasarung”  Jokowi ingin memberi menekankan pesannya: semua rukun membangun Indonesia. Seperti Purba Larang dan Purba Sari yang kembali hidup rukun.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun