Mohon tunggu...
Alicia Yolanda Bawuna
Alicia Yolanda Bawuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

suka kopi, suka foto, suka dolan suka apalagi ya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ernest Prakarsa Sang Auteur Indonesia yang Hobi Menyisipkan Kritik Sosial dalam Film Komedi Garapannya

26 September 2021   19:41 Diperbarui: 26 September 2021   20:13 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri perfilman di negeri kita Indonesia sempat mengalami kondisi naik-turun dan juga sempat mengalami titik terendah pada tahun1990-an. 

Namun memasuki tahun 2000an gerak perfilman Indonesia mulai naik kembali secara perlahan. Seperti beberapa film yaitu film "Petualangan Sherina", "Jelangkung", dan "Ada Apa Dengan Cinta?" menjadi tiga film yang membuat munculnya harapan dari film-film Indonesia untuk tahun-tahun yang akan datang.

Dari film romance, horror, hingga action yang digarap para sutradara tanah air semakin menjadikan perfilman Indonesia kuat. Bahkan film-film tersebut dapat bersaing di ajang internasional demi membuktikan bahwa sineas Indonesia juga bisa menciptakan karya -- karya menakjubkan.

Di dalam berhasilnya suatu film disajikan, yang pasti sutradara memegang peranan penting dalamgarapan film tersebut . Hal ini juga tidak terlepas dari teori Auteur. 

Jadi apa itu teori Ateur? dan siapa sutradara Indonesia yang  memang cocok dianggap sebagai seorang Auteur?  Yuk kita simak!

Sumber: depositphotos.com
Sumber: depositphotos.com

Teori Auteur dalam Dunia Perfilman

Kata "Auteur" muncul pertama kali di Perancis dan dipopulerkan oleh Francois Truffaut (1984). Teori Auteur adalah teori di mana sutradara menjadi seseorang yang dipandang memiliki kekuatan dan kreativitas dalam setiap ide dan gagasan utama dalam suatu film. 

Teori Auteur (Stam, hl.84, 2000) menyatakan bahwa sutradara akan menunjukkan kepribadian gaya dan tematik yang bisa dikenali dalam karya filmnya. Auteurisme dianggap mengalihkan perhatian dari tema cerita dari suatu film ke bagaimana gaya dan tekniknya. 

Penggarap film seperti Eisenstein, Renoir, dan Welles dianggap sebagai auteur karena mereka dikenal menikmati kontrol yang sangat artistik atas produksi film mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun