Mohon tunggu...
Alina Widya
Alina Widya Mohon Tunggu... Programmer - Penyuka wangi puisi

No doubt

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Misterius

17 April 2019   17:56 Diperbarui: 17 April 2019   18:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak berangkat dari rumah perasaan sudah sedikit nggak enak, tetapi melihat anak saya sangat bersemangat dengan perjalanan naik kereta menuju ke Semarang, perasaan nggak enak itu saya singkirkan jauh-jauh dari otak saya. Sambil packing-packing saya berusaha berfikir positif. Tentu saja....tanggal merah di akhir minggu ini adalah kesempatan emas untuk travelling sekedar bersilaturahmi ke rumah saudara dan tentu saja nyobain makanan yang seru-seru..hehe..

Hari berganti dan di sinilah kami duduk sambil nunggu penumpang kereta api menuju Semarang. Ada sedikit tanya dalam hati...waktu kita pesen ticket jelas terlihat antrian yang mengular.. secara, memang long weekend..tapi mengapa saat kereta api berangkat saya melihat banyak sekali bangku kosong. 

Saya melirik jam di monitor gadget..jam 04:50..sedetik kemudian terdengar suara peluit panjang tanda kereta akan segera jalan. "tiiiing" alarm tanda penutup pintu otomatis sudah berbunyi. Saya sempat berdo'a dalam hati. Suami dan anak lelaki saya duduk tepat di bangku belakang saya. Mereka terlihat asyik ngobrol. Sementara di sebelah kiri  duduk seorang wanita muda berambut panjang mengenakan celana jeans dan t-shirt lengan panjang berwarna biru tosca. Gadis itu tersenyum manis dan segera menutup mulutnya dengan masker berwarna merah. Ia segera tertidur lelap.

Karena diluar masih gelap tidak banyak yang bisa dilihat. Saya masih mengamati gerbong yang kami tempati. Ada sepasang suami istri sudah tua di depan sebelah kanan. Seluruhnya kira-kira ada 15 penumpang dari 40 kursi yang terdapat di gerbong tersebut. Lima belas menit saya habiskan waktu berselancar di dunia maya. Belum banyak yang membuat status untuk di baca-baca.. Maklum masih sangat pagi, mungkin sebagian besar teman-teman di dumay masih terlelap. Saya menoleh ke bangku belakang..upz...anak dan suami saya sudah merem nikmat..dan saya segera mematikan data lalu memasang headset dan memejamkan mata sambil menikmati alunan wiz khalifa yang merupakan ost nya film  Fast n furious..hmm...asikk...

Beberapa waktu berlalu bersama mimpi dan akhirnya terbukalah kedua mata ini. Wanita di sebelah saya sudah tidak ada..sementara di luar suasana masih gelap. Hanya itu yang saya perhatikan setelah tertidur tadi. Beberapa menit kemudian terasa laju kereta kami semakin lambat dan akhirnya berhenti. Tedengar suara dari loud speaker....Perhentian terakhir kereta Blora jaya exspress jalur satu dari stasiun  Cepu ..mohon diperiksa kembali barang bawaan sebelum meninggalkan kereta.... Perhentian terakhir berarti udah nyampe dunk..... Saya segera bangkit dan membangunkan anak dan suami yang tertidur pulas. Dengan cepat kami segera turun lalu beberapa menit kemudian kereta yg kami tumpangi tadi meninggalkan stasiun dengan aroma aneh..haaa..stasiun apa ini?

Entah mengapa kami bertiga seperti orang linglung.. clingak-clinguk seperti orang hilang... Suasana stasiun yang cukup besar dan bagus itu terlihat mulai sepi. Semua penumpang yang turun bersama kami tadi cepat sekali menghilang. Huft..sekali lagi saya mengingat-ingat stasiun poncol di semarang biasanya sangat ramai dan ahh..baru sadar ternyata bentuk bangunannya tidak sama, atau mungkin sudah di renovasi?

"Stasiun candi lawu" seorang security menjawab pertanyaan saya dan segera berlalu tanpa senyum.

Apakah nama stasiun di Semarang sudah di ganti? Hmm... baru enam bulan yang lalu saya ke Semarang dengan kereta api tetapi sekarang sudah banyak perubahan.

Ada debar-debar aneh namun tidak ingin terlihat panik saya mendekati suami yang terlihat sibuk dengan handphone..entah apa yg dilakukan, namun dari wajahnya ia terlihat bingung.

"Mah..kita cari musholla dulu ya.." Lho..bukannya tadi sebelum berangkat udah sholat? tapi nggak ada salahnya diturutin ajalah..sambil menenangkan diri dan mencari informasi.

"Ibuu...ayo naik taxi ke rumah mbah kung.." haduuh...ini anak malah minta naik taxi. Dimana kita berada aja masih nggak jelas....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun