Mohon tunggu...
Alina Widya
Alina Widya Mohon Tunggu... Programmer - Penyuka wangi puisi

No doubt

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Dungu, Namun Mencintaimu

4 Maret 2019   11:13 Diperbarui: 4 Maret 2019   11:27 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
336b2513d7ad2860811d2c6cf03d0e4d-d4uewlt

 

Bodoh.. dungu.. mau saja hidupku di perlakukan seperti itu.. dimana otakku? Perjodohan? Kawin paksa? Bukan. hanya terpaksa kawin.. hahaha.. mentertawai nasib sialku, dimana ketegasanku, dimana keteguhanku?... hilang, melayang, terbang dibawa angan-angan. aku seakan terbelenggu oleh rasa kasihan.. ah bukan, hanya ingin berbakti kepada orang tua, hah... dengan mengorbakan perasaan? bodoh! ya.. aku memang bodoh! dungu! mengangguk saja ketika para orang tua menentukan tanggal pernikahanku... sedih? kecewa? hahaha... jangan di tanya.. seperti ditusuk samurai atau pedang ninja.

Tak kuasa melihat ayah merintih.. meringis menahan nyeri di dada kiri, ah.. semua rasa itu tiada harganya di banding senyum sumringah ayah ketika pernikahan itu terselenggara walau penyakit jantung mendera.

Tenanglah, Bening.... Kamu cerdas, pintar, kalau tidak punya kwalitas otak brilliant tidak mungkin MIT kamu kalahkan hanya dengan empat tahun saja sudah kau genggam gelar Doktoral. Kamu pasti bisa melewatinya.. menikah? dengan Raja? hahaha... bahkan dengan Nabi sekalipun untuk saat ini sebenarnya aku tak sanggup. Siapa tadi suamiku ? Raja? hahaha... Raja Singa.. hush!! siapa dia? Katanya seumur denganku, tiga puluh dua tahun, tapi yang kulihat tidak seperti pria dewasa, hanya seorang pemuda biasa-biasa saja, celana jeans agak kumal, T-sirt tipis dan murah haah... seniman?.. hahaha... pekerjaan yang aneh, melamun, menghayal, hura hura... hadooh.. bodoh.. dungunya aku!

****

Tetap tenang, Bening.. hidupmu tetap berjalan.. pernikahan tak kan berpengaruh terhadap karir indahmu.. pernikahan? huft... berpura pura saja menyesal tidak bisa tinggal di Jogja berlama-lama karna padat acara... hahaha.. cerdas! Pintar! ayahku? hmm.. terpaksa kutinggalkan karna kulihat air muka ayah selalu berseri sejak hari pernikahan itu, horeee! bebas dari penderitaan, hang out, riset, kegiatan akademik, hahaha.. aku senang, cincin kawin? ah untuk sementara kusimpan saja! status menikah?.. hush.. diaaaaaaaammmm!.... Jangan bilang-bilang, yess.. cerdas! Pintar! aku menikmatinya.

Telepon dari Raja... mengabarkan ayah sakit.. ah bagaimana? belum bisa pulang, masih ada seminar, diskusi menarik tak mungkin kulewatkan, waahh... maafkan Bening ayah, aku jadi terlambat mendapatkanmu sekarat dengan detak jantung satu-satu dan tak pernah lepas dari pengawasan Raja, menantunya, aku merasa menjadi manusia bodoh! Dungu! sama sekali tidak punya hati! bahkan sampai mata ayah terpejam untuk selama-lamanya tak sepatah katapun terucap untukku, anak perempuan satu-satunya.. hanya genggaman ayah yang kuterima. Bening, hatimu memang tak sebening namamu, menyesal? kecewa? sudahlah... lupakan semua,  hanya do'a semoga ayah tenang di alam baka.

****

Apaaaaaa???.... Raja akan ikut pindah ke Jakarta? Ada pekerjaan di sana? Halaah.. alasan saja. bagaimana ini? mau di taruh di mana mukaku ini, Teman- temanku sesama dosen senior, kolega-kolega berpendidikan tinggi, waduh.... Tidaaakkk.... Mencari alasan? apa lagi? huft.. pasraaaahhh!!

Hari pertama, Raja tersenyum meletakkan susu coklat kegemaranku di meja kerjaku,  hah.. pasti ayah yang memberitahu, hmmm.. hangat, nikmat juga rasanya. Aku tetap melajutkan mengolah data dan menyelesaikan jurnal-jurnal ilmiah di laptop. Nasi goreng seafood? Ah, siapa yang memasak? Raja? hahaha... dasar seniman, yah.. bolehlah rasanya. Kutinggalkan dia dirumah sendiri entah apa yang dikerjakannya dengan setumpuk buku buku seni yang.. sumpaaaaaahhh aku tak mengerti, aku tak perduli, mobilku?...ahaaa! bersih sekali .. setelah lama tidak di cuci... hahaha... baguuuuuuussss!

Bodoh! Dungu! gara-gara seorang teman tak sengaja mampir ke rumah, Raja yang menemuinya.. suami Bening? ooohhhh, baru tahu saya ternyata DR. Bening Prameswari, MSc telah menikah dengan seorang Raja, penghinaaaaannn!! semua memberiku selamat, mampuuusssss! ingin kuminta cerai saja,  tapi pesan ayah tak pernah ku lupa.  Raja?... haah, etap dengan senyum yang tak pernah kupahami dan tak pernah lupa meletakkan susu coklat di meja kerjaku, cari muka, sok perhatian! Bodoh! Dungu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun