Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenangan Berdagang Menu Berbuka di Bulan Ramadan

8 April 2021   08:18 Diperbarui: 8 April 2021   08:30 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Liputan6.com

Pagi pun menjelang setelah selesai menikmati makan sahur dan menunaikan salat subuh di masjid, aku tidak lupa untuk membaca kitab suci alquran sebagai amalan rutinitas di bulan Ramadan. Ada ketenangan batin setiap kali aku membaca alquran. "Yah, tidak ada bacaan seindah kalam Illahi yang tertera di dalam kitab suci ini. Setiap selesai membacanya ada perasaan tenang dan hatiku terasa lebih nyaman. Ya Allah, begitu indah lantunan ayat suci alquran saat dibaca oleh seluruh jamaah di masjid ini. Baik usia muda, anak-anak, dewasa hingga orangtua, mereka berusaha untuk membacanya dengan khusyuk." Gumamku, lalu aku pun kembali pulang ke rumah setelah selesai membaca alquran di masjid.

Saat menuju pulang ke rumah, tiba-tiba aku dikejutkan oleh berita yang berasal dari arah masjid. Begitu tersentak perasaanku saat mendengar berita duka yang diinformasikan melalui pengeras suara masjid. "Inna lillahi, wa inna ilaihi rajiun, telah meninggal dunia seorang hamba Allah yang bernama Anisah binti Yahya." Sesaat aku terdiam lalu secepatnya pulang  menuju ke rumah. 

Terlihat olehku kerumunan orang di dalam rumah. Aku pun melihat sosok tubuh perempuan yang terbujur kaku berada di atas pembaringan. "Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, Anisah kakakku tersayang telah pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya." Hatiku seperti tersayat sembilu melihat kakakku yang berada di atas pembaringan terbujur kaku, tanpa menyampaikan pesan apa pun. 

"Kak Anisah, mengapa terlalu cepat engkau pergi meninggalkan aku dan ibu. Engkau pernah berkata padaku, kita akan ziarah ke makam Bapak menjelang akhir Ramadan ini. Tetapi sekarang, Kak Anisah sudah lebih awal bertemu dengan Bapak. Mengapa engkau tidak menunggu adikmu ini agar dapat bersama-sama bertemu Bapak." Ibu lalu memeluk tubuhku dan menenangkan hatiku agar tetap bersabar menghadapi cobaan yang terjadi.

Proses fardu kifayah pun telah dilaksanakan, kesedihan masih terlihat di wajahku juga ibuku. Ya di bulan Ramadan, ujian yang sangat berat telah berlaku untuk aku hadapi bersama ibuku. Kesabaran harus tetap tertanam di sanubari ini. Kenangan yang kurasakan bersama orang-orang tercinta seakan terus menghampiri. 

Seminggu setelah kakakku Anisah meninggal dunia, aku pun harus rela dan ikhlas menerima kepergian ibuku di penghujung bulan Ramadan. Kini bulan Ramadan kembali hadir di hadapanku. Kenangan duka yang kurasakan akan menjadi pemicu semangat hidupku untuk tetap tegar, sabar, dan terus meningkatkan keimanan diri kepada Sang Khalik yang memiliki jiwa dan raga ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun