Terdengar di balik kabar maraknya api
Bakar bangunan yang tidak lagi untuk diam diri
Di sebelah barak tersisa puing-puing membara
Tangis pilu terlihat di wajah sayu
Tertimpa pada mereka yang terhempas sedih
Berlari takut pada siapa hendak mengadu
Barak terbakar di kesunyian pagi nan sepi
Udara dingin menusuk di tubuh bocah terlelap
Dalam dekapan derai air mata Sang Bunda
Menatap kisruh pelataran tak layak huni
Hingga mereka dianggap malapetaka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!