Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rujak Manis Terakhir Buatan Emak Imah

27 September 2020   21:33 Diperbarui: 27 September 2020   21:47 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mulai gelisah mendengar berita yang muncul dari siaran televisi pagi tadi. Tepat pukul 10.15 wib, aku membuka siaran salah satu televisi swasta yang menyiarkan berita dan peristiwa kriminalitas. Betapa terkejutnya diriku ketika melihat dan mendengar berita kecelakaan yang muncul di layar siaran televisi tersebut. 

Kecelakaan di simpang tugu yang menewaskan tiga orang, dengan korban satu orang perempuan dan dua orang laki-laki. Ketiga korban tersebut merupakan pedagang jajanan kaki lima di sekitar simpang tugu.

Aku berpikir apakah satu di antara ketiga korban tersebut adalah Emak Imah. Aku mengenal perempuan tua bernama Emak Imah yang merupakan seorang wanita berusia 80 tahun, berprofesi sebagai penjual rujak di simpang tugu. 

Emak Imah, selain ramah dan terlihat cekatan dalam meramu bumbu rujak ia juga dikenal seorang wanita tangguh, karena di usianya yang renta tidak ingin berpangku tangan mengharap belas kasihan orang lain. 

"Selagi kita masih mau berusaha dan yakin, rezeki akan tetap kita dapatkan. Selain itu, jangan lupa untuk selalu mensyukuri akan rezeki yang telah kita dapatkan." Itulah sepenggal ucapan yang pernah kudengar dari Emak Imah, dua hari yang lalu saat aku membeli rujak buatan beliau.

Sudah hampir 40 tahun, Emak Imah berjualan di simpang tugu. Sejak tahun 1980, Emak Imah menempati emperan toko peninggalan Belanda yang telah kosong. 

Dari awal Emak Imah berjualan hanya beberapa orang saja yang berdagang di emperan toko tersebut. Ada yang seusia Emak Imah, ada juga yang berusia 40 tahun seperti masa Emak Imah berjualan. Pahit dan manisnya berjualan rujak tetap digeluti Emak Imah dengan senyuman.

"Ada informasi apa Niko, tadi baru saja kakak mendengar di siaran televisi telah terjadi kecelakaan di simpang tugu, ya? Bukankah Emak Imah berjualan di simpang tugu dan korban kecelakaan, satu di antaranya seorang perempuan?" Tanya kakakku kepadaku. 

"Ya benar Kak, korban yang satu di antaranya seorang perempuan. Tetapi tidak diinformasikan identitas korban kecelakaan tersebut." Jawabku kepada kakakku Dina. Aku pun bergegas meninggalkan kakakku dan segera mencari kebenaran informasi yang diberitakan melalui media televisi.

Aku pun segera menuju lokasi kejadian kecelakaan yang terjadi tadi pagi. Garis polisi di tempat terjadinya kecelakaan dipasang di area kejadian. 

Alhamdulillah, Emak Imah masih dalam kondisi sehat dengan menjajakan rujaknya yang sangat nikmat. Aku sedikit lega, ternyata korban yang tewas bukan Emak Imah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun