Seram menyakiti tak mengerti diri
Sadis tersimpan dalam jiwa yang berlumur noda
Kejam bertindak seakan berdetak tak bergerak
Hati mati tak lagi bersifat manusiawi
Korban dianggap benda mati sangat dibenci
Pikiran berisi nafsu membunuh tanpa ragu
Mutilasi seperti tergenggam di tangan mereka
Tak sadar detak jantung korban tiada bernyawa
Dendam menjadi awal memusnahkan
Harta juga tersemai untuk diperebutkan
Sadarkah nyawa terputus diam tersembunyi
Di balik luka titik nadi yang terhentiÂ
Mutilasi terus menerus ibarat bangkai terbungkus
Di sisi hitam pembunuh sadis tersenyum sinis
Tiada tersiksa meskipun berkutat dalam derita
Musnahkan kebajikan hati dengan jiwa berdosa
Tiada peduli yang terjadi terus meronta
Kebencian yang terus terbias dipertontonkan
Mutilasi tak lagi harus terulang kembali
Di tengah bencana silih berganti
Hukuman mati sembunyi di lingkaran hak asasi
Bertumpu sepi korban yang tersakiti
Napas lepas dari tubuh dingin membiru
Seakan menunggu keadilan kematian
18 September 2020
(Ali Kusas)