Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Debu

5 Juli 2020   10:45 Diperbarui: 5 Juli 2020   11:47 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini darahku teralirkan dari wajah terlupakan

Di sini hidup kusandarkan pada kebijakan terlepas

Di sini harapan kutuangkan walau terabaikan

Di sini kebahagiaan kugantungkan sekadar ilusi

Di sini keraguan seakan dimiliki hati terkunci

Di sini kekuasaan seperti permainan tersembunyi

Di sini keadilan terbenam dalam pasungan

Di sini hukum dijadikan simbol bagi para cukong

Di sini kekuatan didasarkan pemangku jabatan

Seperti debu berterbangan hanya melekat sesaat

Seperti debu berjatuhan terhirup terasa sesak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun