Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tragedi Nyanyian Melodi

7 Desember 2019   23:54 Diperbarui: 7 Desember 2019   23:51 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pukul tujuh pagi aku harus menjemput Pak Kasturi. Beliau adalah majikanku yang sangat baik. Beliau juga sudah menganggap diriku seperti keluarganya sendiri. Pak Kasturi memiliki seorang anak perempuan yang berparas cantik dan baik hati seperti dirinya. Di rumah Pak Kasturi, tinggal seorang perempuan yang masih memiliki hubungan darah. Nona Mira, itulah nama yang harus aku panggil jika berpapasan dengannya.

Nona Mira merupakan saudara kandung Pak Kasturi, tante dari Melodi anak Pak Kasturi. Nona Mira sangat jauh berbeda perilakunya dengan Pak Kasturi. Nona Mira memiliki sifat temperamental, egois, dan sangat hemat sehingga terkesan pelit. Nona Mira selalu berbuat baik kepada Melodi jika di depan Pak Kasturi.

Apabila Pak Kasturi pergi bekerja ke luar kota, ia tidak segan-segan menyakiti Melodi. Bahkan sempat mengancam Melodi, jika apa yang telah dilakukannya dilaporkan kepada Pak Kasturi. Pak Kasturi tidak pernah menaruh rasa curiga sedikit pun terhadap nona Mira adiknya, akan sikapnya kepada anaknya. Ia berpikiran adiknya Mira merupakan sosok tante yang baik bagi anaknya Melodi.

Aku pernah melihat secara langsung, ketika aku kembali ke rumah Pak Kasturi untuk beristirahat sejenak. Saat itu, aku melihat nona Mira sangat marah kepada Melodi. Ia mencubit Melodi. Melodi tertunduk dan diam membisu. Rasa takut terlihat pada wajahnya yang masih polos. Melodi, yang masih berusia lima tahun tetap berdiri tak bergeming.

Sebenarnya aku berniat ingin mengatakan dengan sejujurnya, peristiwa yang telah aku lihat beberapa hari yang lalu kepada Pak Kasturi. Namun niat itu tidak dapat aku sampaikan. Ada kekhawatiranku akan hubungan kakak beradik, antara Pak Kasturi dengan nona Mira. Nona Mira dapat memutarbalikkan fakta dan dianggap aku memfitnah dirinya nanti.

Entahlah, mungkin suatu hari nanti perbuatan yang dilakukan nona Mira kepada Melodi akan terungkap. Aku merasa sangat iba melihat Melodi selalu menjadi sasaran kemarahan nona Mira. Seharusnya nona Mira menyayangi Melodi bukan menghakimi dan membencinya. Melodi masih butuh kasih sayang, gadis kecil itu sudah terpisah dari ibu kandungnya sejak berusia dua tahun. Ibunya meninggal dunia karena sakit kanker. 

Aku memandangi wajah Melodi yang sedikit pucat. Ia tampaknya terserang demam. Tubuhnya menggigil di atas pembaringan. Mbok Minah, asisten rumah tangga Pak Kasturi memberikan obat kepada Melodi. Aku merasa kasihan melihat kondisi gadis kecil itu.

Hari pun berganti, Melodi terlihat sudah kembali sehat seperti sediakala. Ia tampak ceria, walau hanya bermain sendiri di taman depan rumahnya. Melodi bernyanyi dengan suara merdunya. Tiba-tiba muncul nona Mira menghampiri gadis kecil itu. Seketika Melodi terdiam tanpa mengeluarkan suara. Rasa takut tampak terlihat di wajahnya.

Nona Mira memegang erat tangan Melodi sambil memandang wajahnya, seolah-olah ia merasa terganggu akan nyanyian Melodi. Dengan pandangan serta sorotan mata yang tajam, nona Mira mengatakan sesuatu kepada Melodi. Tiba-tiba telepon genggam nona Mira berdering. Sepertinya ada yang menghubungi nona Mira. Aku berpikiran jika yang menghubungi nona Mira tidak lain Pak Kasturi.

Pak Kasturi sudah hampir dua minggu tidak berada di rumah. Ia bekerja ke luar kota untuk kepentingan usaha yang dirintisnya beberapa tahun lalu. Ia memberikan kepercayaan penuh untuk mengasuh anaknya Melodi kepada adiknya nona Mira. Aku terus mengamati nona Mira yang sejak tadi terlihat gelisah setelah menerima telepon dari seseorang. Aku berpikir, Pak Kasturi akan segera pulang ke rumah ini.

Melodi sepertinya sudah tidak sabar untuk menanti kedatangan ayahnya. Ia tidak dapat menghubungi ayahny karena nona Mira melarang Melodi untuk mengobrol. Mungkin nona Mira khawatir jika Melodi akan mengatakan hal yang sebenarnya kepada ayahnya. Nona Mira juga tidak ingin jika kasih sayang kakaknya hanya tercurahkan pada gadis kecilnya Melodi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun