Mohon tunggu...
Ali Anshori
Ali Anshori Mohon Tunggu... Freelancer - Ali anshori

Bekerja apa saja yang penting halal. Hobi olahraga dan menulis tentunya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Raja Malawa yang Arogan

31 Oktober 2015   14:27 Diperbarui: 31 Oktober 2015   14:49 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Di suatu kerajaan bernama Malawa hiduplah seorang raja kecil bernama Batta. Dia ini merupakan raja sementara yang bertugas mengisi kekosongan pemerintahan kerajaan, karena daerah tersebut saat ini sedang mengadakan pemilihan raja baru.

Raja Batta sebelumnya juga pernah menduduki jabatan sebagai punggawa di kerajaan yang dipimpinnya sekarang. Namun karena merasa dianak tirikan dia akhirnya pindah ke kerajaan induk, di sanalah dia akhirnya mendapatkan kedudukan yang dianggap layak.

Setelah beberapa tahun bertugas di kerajaan induk, dia diutus oleh raja Induk untuk menjadi raja kecil di Malawa. Dengan gagah dan bangganya diapun menyanggupi amanah tersebut. Ini adalah kesempatan untuk membalas dendam tindakan semena-mena yang pernah dialaminya dahulu kala.

“Roda itu selalu berputar, kadang di atas kadang di bawah” kata Raja Batta saat baru dilantik menjadi raja kecil di Malawa. Ungkapan tersebut tidak dia terjemahkan, namun bisa diisyaratkan jika dahulu dirinya selalu di bawah maka saat ini dia sedang berada di atas karena mendapatkan amanah menjadi raja meskipun hanya sementara.

Dihari pertamanya menjadi raja Malawa, Batta masih santun dan terkesan baik. Dia ingin merubah kerajaan Malawa menjadi lebih baik. Dia tidak ingin dilayani berlebihan, dia juga tidak ingin dilayani masyarakat, karena dia yang harus melayani masyarakat.

Namun pada hari berikutnya dendam kesumat yang sudah lama dipendam mencuat juga. Pejabat kerajaan semuanya dibongkar habis. Unjuk rasa masyarakat yang menentang kebijakannya tak lagi dihiraukan. “Kalau ada yang tidak suka dengan posisi yang diberikan saat ini, silahkan PTUN,” kata Batta dengan lantang saat melantik pejabat kerajaan yang baru.

“Saya ini raja mempunyai hak penuh, sama seperti raja sebelumnya, saya juga bisa menandatangani Anggaran, kenapa saya tidak bisa merubah pejabat kerajaan” kata Batta dengan lantang.

Para pejabat baru yang dilantik pada saat itu hanya diam tak berani berkutik. Sementara masyarakat kerajaan di luar istana terus berdemo. Namun Batta pantang mundur. Tak sedikitpun dia bergeming, karena dia sekarang adalah raja.

Tak jarang kebijakan raja Batta inipun mendapat tentangan dari sejumlah pihak, baik dari Dewan Perwakilan Rakyat Kerajaan maupun dari masyarakat kerajaan. Bahkan surat kabar kerajaan yang mengkiritiknya akan ditekan habis-habisan, seolah-olah dia paling benar.

Sumpah serapah dari pegawai kerajaan pun kerap terdengar di telinga masyarakat. Karena arogansinya kian memuncak. Seolah tak lagi mempertimbangan aturan kerajaan pusat yang sudah ditentukan. Semuanya benar, karena dia sekarang adalah raja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun