Mohon tunggu...
Aleeya El Maliky
Aleeya El Maliky Mohon Tunggu... Freelancer - Ana Alia Indamala

Tugasku saat ini hanya belajar, Supaya gelasku terisi dengan ilmu sampai penuh. Kalau gelasku sudah penuh otomatis isinya akan melimpah airnya dan meluap disekitarku. Smoga istiqomah supaya bisa terus mengukir sejarah indah untuk banyak orang :-) :-) :-)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Blended Learning

8 Agustus 2021   22:24 Diperbarui: 8 Agustus 2021   22:40 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak maret 2020 dinyatakan bahwa Covid-19 sudah menyebar keseluruh pelosok negeri Indonesia. Oleh sebab itu, seluruh rutinitas disegala bidang membatasi adanya krumunan, tatap muka, dan pertemuan. Adapun pemerintah dengan singgap mengeluarkan peraturan social distancing dan WFH (kerja dari rumah) untuk menghimbau seluruh masyarakat tetap dirumah saja supaya penyebarannya tidak meluas.

Salah satunya pendidikan, secara tidak langsung menuntut para pendidik merubah pelaksanaan pembelajaran dari rumah. Perubahan ini dilakukan dengan menggunakan "Blended Learning". Metode belajar yang menggabungkan beberapa metode dan pendekatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk untuk mencapai sebuah tujuan saat proses pembelajaran berlangsung dari rumah.

Adapun pembelajarannya secara online yang dapat diakses kapan dan dimana saja. Kemudian, bentuk lainnya dengan secara virtual melalui sosial media WA, Zoom, Google Meet dll. Hal ini merupakan kegiatan pembelajaran supaya bisa saling memberikan umpan balik, bertanya, menjawab, berinteraksi antar siswa dan guru secara langsung melalui virtual.

Akan tetapi, pembelajaran seperti ini tidak semua berjalan mulus sesuai harapan. Sebab banyak hal yang terjadi dilapangan, adanya keterbatasan ekonomi keluarga sehingga sebagian siswa tidak memiliki fasilitas yang layak untuk belajar. Adanya letak geografis rumah setiap siswa berbeda yang mengakibatkan susah sinyal. Bahkan ada pula yang tidak mampu membeli paket internet.

Hal seperti ini sebagai pendidik turun tangan langsung kelapangan supaya anak didiknya mendapatkan pembelajaran yang sama dengan siswa lainnya. Bila ada siswa yang sedesa mungkin pembelajarannya bisa join tanpa mengundang krumunan. Problematika seperti ini banyak terjadi diseluruh pelosok negeri. Solusi diupayakan supaya seluruh siswa mendapatkan pembelajaran yang layak seperti siswa lainnya.

Kemudian, hasil pembelajaran yang belum maksimal ini terkadang disebabkan oleh hal lainnya. Misalnya: pembahasan materi yang cukup luas dan komplek, pembelajaran yang kurang menarik sehingga membuat siswa bosan, dan godaan dirumah yang membuat siswa malas belajar.

Jika ketahui problematika diatas, maka dalam pembelajaran "blended learning" ini harus ada dorongan dari orang-orang disekitarnya supaya siswa bisa belajar  maksimal. Orang tua memberikan fasilitasnya gudget supaya bisa mengikuti pembelajaran online. Adanya pendamping belajar supaya pembelajarannya bisa fokus dan tentunya ada motivasi buat anak-anaknya yang lagi daring online.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun