Mohon tunggu...
Ali Afriandy
Ali Afriandy Mohon Tunggu... -

Masyarakat Adat Tanpa Wilayah Adat.\r\nSelalu Dekat Dengan Konflik SDA.\r\n\r\n\r\nTata Ruang Selalau di Bayang-Bayangi Kepentingan Politik dan Ekonomi.\r\n\r\nRevolusi Hukum Adalah Harga Mati Di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pentingnya Peranan Otonomi Daerah dalam Menyelamatkan Lingkungan Hidup

6 Maret 2013   06:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:15 2477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gejala Masalah Sosial timbul sejak manusia mulai hidup bermasyarakat. Masalah sosial sebagai kondisi yang dapat menghambat perwujudan kesejahteraan sosial pada gilirannya selalu mendorong adanya tindakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Salah satu contoh masalah sosial yang ada adalah masalah rusaknya lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan-perbedaan sifat dasar masalah-masalah lingkungan hidup, baik di negara-negara dunia ketiga maupun di negara-negara industri maju, namun implikasi dan konsekuensi logis dari kenyataan kerusakan lingkungan lingkungan dan kerusakan alam ini jelas akan menimpa semua bangsa dan seluruh umat manusia di dunia bahkan segala sumber hidup dan penghidupan, termasuk peradaban umat manusia di seluruh penjuru dunia.

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumber daya alam yang berupa : tanah, air dan udara serta sumber daya alam lainnya yang termasuk ke dalam sumber daya alam dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Namun harus disadari bahwa sumber daya alam yang kita perlukan mempunyai keterbatasan ketersediaan menurut kuantitas dan kualitasnya. Sumber daya alam tertentu juga mempunyai keterbatasan menurut ruang dan waktu. Oleh sebab itu, diperlukan pengelolaan sumber daya alam yang baik dan bijaksana. Antara lingkungan dan manusia saling mempunyai kaitan yang sangat erat.

Hutan, laut, dan pantai adalah sebagian dari lingkungan hidup yangmerupakan aset pembangunan yang diperlukan untuk kesejahteraan manusia yang pemanfaatannya perlu dilestarikan. Keberagaman fungsilingkungan sangat memungkinkan Indonesia untuk bisa setara dan menjadi pelopor bagi negara-negara berkembang lainnya dalam hal mendesak negara-negara maju agar segera menurunkan emisi. Lingkungan-lingkungan yanga ada di Indonesia tidak akan pernah menjadi baik, apabila orientasi pemerintah hanya mengejar pendapatan negara dan demi kepentingan pemodal saja.

Berikut penyebab lemahnya pengelolaan lingkungan hidup di daerah dalam era otonomi daerah:


  1. Ego sektor daerah, dimana otonomi daerah belum mampu dilaksanakan dengan baik.
  2. Pendanaan yang minim di bidang lingkungan hidup
  3. Eksploitasi sumber daya alam yang hanya mengedepankan keuntungan dari sisi ekonomi saja.
  4. Lemahnya pengawasan lingkungan (pencemaran, dan perusakan lingkungan)
  5. Minimnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup dari tiap golongan, atas atupun menengah.
  6. Pererapan teknologi yang tidak ramah lingkungan.

Peranan pemerintah, masyarakat dan swasta dalam hal ini menjadi bagian terpenting yang tidak terpisahkan dalam upaya mengelola lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan secara terpadu disinyallir terbukti memberikan peluang pengelolaan yang cukup efektif dalam rangka menyeimbangkan antara pelestarian lingkungan dan pemanfaatan ekonomi. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya bentuk-bentuk pengelolaan lain yang lebih aplikatif (applicable) dan adaptif (acceptable). Salah satu bentuk pengelolaan yang cukup berpeluang memberikan jaminan efektifitas dalam pengimplementasiannya adalah pengelolaan berbasis masyarakat.

Kerusakan lingkungan hidup yang baik secara langsung atu tidak langsung dilakukan oleh manusia diantaranya:


  1. Merusak hutan hujan
  2. Merusak hutan bakau.
  3. Merusak hutan rawa gambut.
  4. Penimbunan rawa-rawa (Daerah Resapan Air) untuk pemukiman.
  5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
  6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
  7. Indonesia memiliki Tipe tanah yang berbeda-beda, dimana pemerintah tidak pernah melakukan penelitian yang benar guna rekomendasi untuk masyarakat dalam menentukan jenis tanaman apa yang cocok ditanam pada suatu kawasan.
  8. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas kemampuan dan ketersediaan.

Melestarikan lingkungan hidup merupakan suatu kebutuhan bersama dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap warga negara. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.

Banyak program-program penanganan masalah lingkungan yang telah di buat oleh Pemerintah, namun kurang maksimal dilaksanakan, beberapa program sebagai upaya penanganan masalah kerusakan lingkungan hidup, antara lain :


  1. Program Adiwiyata
  2. Program Adipura
  3. Program Amdal
  4. Program Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional
  5. Program Diklat Lingkungan
  6. Program Kalpataru
  7. Program Langit Biru
  8. Program Piagam Bumi
  9. Program Pasar Berseri
  10. Program Pusat Produksi Bersih Nasional

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun