Mohon tunggu...
Alia Fathiyah
Alia Fathiyah Mohon Tunggu... Freelancer - A mom of 3- Writerpreneur, Getpost.id- IG: @aliafathiyah Twitter : @aalsya - Email: alsyacomm@gmail.com - visit : https://www.aliaef.com - Youtube: VLOG AAL

A mom of 3- Writerpreneur

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Prematur Sedunia, Ini Pengalaman Memiliki Anak yang Lahir Prematur

18 November 2022   09:39 Diperbarui: 18 November 2022   09:53 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak sehat optimal (foto: Canva)

Bismillah,

Berbicara mengenai anak prematur mengingatkan saya dengan anak bontot yang lahir belum cukup umur. Anak prematur adalah anak yang lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu. Si bontot lahir di usia 36 minggu dengan panjang 47 cm dan berat 2,4 kg saja. Mungil banget jika dibandingkan dengan kedua abangnya.

Si bontot lahir prematur karena memang bermasalah sejak dari dalam kandungan. Ketika saya melakukan tes USG 4 dimensi diketahui ada masalah di usus kecilnya hingga akhirnya dokter meminta kelahiran dipercepat, ya akhirnya dia lahir di usia 36 minggu. Sempat berada di NICU selama 3 minggu dan puasa selama 2 minggu lantaran bermasalah dengan ususnya itu.

Alhamdulillah sekarang usianya sudah 7 tahun dan sehat walafiat. Meski jika dibandingkan dengan anak seusianya, dia terbilang mungil. Bahkan banyak yang mengira usianya masih 5 tahun.

Lantaran si bontot ini punya masalah medis yang mengkhawatirkan, saya rela resign dari pekerjaan dan full mengurus dia. Padahal dua abangnya memakai pengasuh, tapi untuk si bontot saya mengasuhnya secara maksimal agar dia tumbuh sehat secara optimal, tidak hanya secara fisik tapi juga kepercayaan diri dan lingkungan sosialnya.

Saya ingin memastikan dia mendapatkan asupan gisi yang baik dan benar. Karena melihat dua abangnya yang diasuh ART, ada beberapa hal yang baru saya sadari jika anak idealnya memang diurus oleh ibunya sendiri bukan ART, misalnya soal kebiasaan makan. Si sulung nggak suka sayuran dan ikan, si tengah tidak suka ikan, dan si bungsu menyukai ikan juga sayuran karena sejak mendapatkan MPASI saya pastikan dia mendapatkan gizi yang baik. Si bungsu juga lebih berani sejak kecil untuk mendekati orang baru atau mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya. Dia juga disenangi oleh teman-temannya lantaran menjadi pribadi yang menyenangkan dan suka tertawa.  

Webinar Bicara Gizi oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia (Dok. pribadi)
Webinar Bicara Gizi oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia (Dok. pribadi)

Webinar Bicara Gizi

Dalam rangka Hari Prematur Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 November, Danone Specialized Nutrition Indonesia menyelenggarakan edukasi dengan topik "Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi" dengan menghadirkan pembicara yakni Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi dan Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi selaku Psikolog Anak dan Keluarga, secara daring pada Selasa (15/11/2022).

Dari sana saya banyak sekali informasi mengenai peran orang tua untuk stimulasi anak prematur hingga tumbuh kembang optimal. Berbeda dengan anak yang lahir cukup bulan, untuk anak yang terlahir prematur membutuhkan penanganan intensif karena organ tubuhnya belum berkembang dengan sempurna.

World Health Organization (WHO) menyebutkan 1 dari 10 anak lahir prematur. Setiap tahunnya di seluruh dunia diperkirakan ada sebanyak 15 juta anak di seluruh dunia yang lahir prematur.  Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia mengatakan anak lahir prematur bisa masuk sekolah tepat waktu seperti anak normal lainnya dan bahkan bisa berprestasi. Bukti anak prematur bisa berprestasi bisa dilihat dari tokoh sejarah dunia  seperti Albert Einstein, Isaac Newton dan Pablo Picasso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun