Mohon tunggu...
Alia Dewanto
Alia Dewanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D3 Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret

Alia Dewanto

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Gethuk, Makanan Tradisional yang Tampil Kekinian dari Ngawi

8 Desember 2022   10:46 Diperbarui: 8 Desember 2022   10:58 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gethuk merupakan makanan tradisional yang berbahan dasar singkong. Gethuk sering dijual di pasar-pasar tradisional. Mendengar nama 'Gethuk' memang terdengar biasa saja, tapi berbeda dengan Gethuk Anyar. Gethuk Anyar ini sudah dimodifikasi menjadi berbagai macam varian rasa dan kemasan yang lebih menarik lagi. Gethuk Anyar ini produksi oleh Wahyudi, warga Manjungsari, Kecamatan Ngrambe.

Di tengah terpaan berbagai macam pilihan jenis makanan baru, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Gethuk Anyar yang ada di Desa Wakah, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mampu mempertahankan eksistensinya dengan mengubah Gethuk menjadi lebih modern dan bervariasi. Hal inilah yang menarik perhatian Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) untuk berkunjung dan turut mendukung perkembangan UKM tersebut.

Menurut Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), makanan tradisional ini bisa menjadi inovasi yang menarik karena olahan singkong bisa disajikan dengan cara yang berbeda, tetapi tanpa menghilangkan ciri khasnya. "Saya mendukung penuh usaha kreativitas masyarakat atau pelaku UKM untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut. Mungkin dua tahun lalu penjualannya susah karena terkendala pandemi, tapi semoga sekarang bisa lebih laris, apalagi sudah mau Idul Fitri biasanya permintaan akan meningkat," ujar Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Awalnya Wahyudi membuka Toko Anyar hanya untuk berjualan sepatu, sandal, dan tas berbahan dasar kulit. Akan tetapi, Wahyudi melihat banyak warga di sekitarnya yang menanam singkong tetapi kesulitan untuk menjualnya. Warga harus menjual hasil kebun singkong sampai ke luar kota, itupun mendapat upah yang sangat sedikit. Melihat keadaan tersebut, Wahyudi kemudian mencari solusi agar singkong-singkong tersebut dapat dimanfaatkan dan dijual dengan harga tinggi.

"Kalau untuk saat ini ada kesulitan tidak?" tanya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) kepada karyawan saat ia mendatangi dapur produksi. "Kesulitannya kalau sekarang jualnya, Mas. Kalau dulu kita banyak kerja, sekarang karena pandemi dan harga-harga bahan naik jadi lebih banyak mikir," tutur salah satu karyawan Gethuk Anyar.

"Saya berharap tidak ada kesulitan bahan baku, baik dari singkongnya maupun kebutuhan pengolahan, seperti gas, minyak, dan lain sebagainya. Jangan sampai kesulitan bahan baku menyebabkan meningkatnya harga produksi, tetapi harga jual di pasaran tetap," tutur Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Wahyudi selaku pemilik UKM Gethuk Anyar sangat berterima kasih atas kunjungan dan bantuan yang telah diberikan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Menurut ceritanya, di awal pandemi, UKM Gethuk Anyar ini sempat mengurangi tenaga dapur dengan jumlah yang tidak sedikit. Akan tetapi, saat sekarang kondisi sudah mulai stabil, satu per satu warga sekitar mulai dipanggil kembali untuk bekerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun