Mohon tunggu...
Ali Efendi
Ali Efendi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pemerhati Sosbud dan Lingkungan - Lahir dan tinggal di Kampung Nelayan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahlawan Lokal dalam Lintasan Sejarah

4 November 2019   23:11 Diperbarui: 11 November 2019   01:05 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara politik, sejak tahun 1959 pejuang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional telah ditetapkan oleh presiden. Pada saat ini telah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa gelar Pahlawan Nasional mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan sebelumnya yaitu: Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Proklamator, Pahlawan Kebangkitan Nasional, dan Pahlawan Revolusi.

Urgensi Historiografi Pahlawan Lokal

Taufik Abdullah (1992) merupakan sejarawan yang mengkampanyekan pentingnya konsep penulisan sejarah lokal (historiografi) tentang kisah kepahlawanan seseorang di tingkat lokal. Sedangkan Sartono Kartodirdjo (1994) yang memperkenalkan pendekatan multi dimensional yang menggunakan disiplin ilmu-ilmu sosial lain sebagai salah satu metode untuk melakukan penelitian sejarah, seperti: kajian antropologi, sosiologi, geografi, ekonomi dan ilmu-ilmu sosial lainnya.

 Perlu diperhatikan dua hal yang esensial dalam perspektif sejarah, yaitu semua hal memiliki masa lampau dan masa kini merupakan kelanjutan dari masa lalu. 

Dalam pandangan historis, bahwa semua orang memiliki masa lalu. Tidak hanya orang besar  yang berskala nasional, tetapi juga orang kecil atau tokoh lokal juga memiliki peran yang penting dalam wailayah lokal. Dengan demikian sejarah tidak hanya berbicara mengenai yang besar-besar tetapi, juga yang kecil-kecil.

Tema dan topik yang diangkat dalam penulisan sejarah tingkat lokal tidak akan kehabisan pokok bahasan, perspektif, dan sumber yang masih original. Semakin lokal, maka akan semakin jelas terlihat fase-fase dan pokok pembahasan yang diangkat. Begitu juga dengan batasan temporal (waktu) dan batasan spasial (wilayah) akan lebih terfokus, maka kajian pokok pembahsan akan makin jelas.

Historiografi lokal tidak lepas dari sejarah tokoh yang berada dalam daerah tersebut karena tokoh lokal menjadi penggerak dan motor dalam daerah tersebut.

 Maka historiografi tokoh lokal sangat urgensi untuk kembali dirintis mengingat tradisi sejarah lisan di tengah-tengah masyarakat hampir punah dihantam badai perkembangan teknologi komunikasi saat ini. 

Bagi masyarakat lokal (baca: daerah), orang-orang yang dianggap penting dan berjasa bagi mereka adalah tokoh panutan yang berada di daerahnya, lebih dari itu tokoh lokal juga memberikan inspirasi dan motifasi dalam perjuangan hidup. 

Maka sangat layak tokoh-tokoh lokal mendapat gelar sebagai pahlawan karena telah berjasa dalam perkembangan dan pembangunan masyarakat di daerahnya.

Demitologi dalam Historiografi Pahlawan Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun