Mohon tunggu...
Ali Efendi
Ali Efendi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pemerhati Sosbud dan Lingkungan - Lahir dan tinggal di Kampung Nelayan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Selamatkan Folklor dari Invasi Gadget

28 Mei 2019   14:25 Diperbarui: 29 Mei 2019   06:13 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikenal juga dengan nama ular naga, biasanya dimainkan oleh anak perempuan dan anak laki-laki secara bersama-sama. (Foto: Kompas.com)

Karenanya ini tidak diragukan lagi lembaga pendidikan menjadi alternatif yang tepat sebagai tempat untuk menyelamatkan permainan rakyat tinggal dongeng belaka saat ini. Karena lembaga pendidikan sebagai agen dalam transfer budaya dan ilmu kepada peserta didik (siswa).

Permainan rakyat perlu dihidupkan kembali melalui lembaga pendidikan karena dalam permainan tersebut mengandung pesan pendidikan mental dan fisik, serta menumbuhkan kreatifitas anak dan nilai pemberdayaan anak. Karena permainan rakyat saat ini sedang diinvasi oleh gempuran permaian modern yang merajalela di dunia nyata dan maya.

Dengan kerjasama yang baik antara masyarakat (guru, siswa, orang tua), lembaga pendidikan, pemerintah, dan stakeholder, diharapkan mampu untuk menyelematkan dan melestarikan permainan rakyat yang sudah mengakar sebagai identitas budaya bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun