Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menerapkan Toleransi dengan Tetangga yang Berbeda Keyakinan

17 April 2022   08:37 Diperbarui: 17 April 2022   08:42 2846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehidupan Bertetangga (Sumber foto freepik)

TOLERANSI secara bahasa berarti tenggang rasa.  Dalam bahasa Arab, Toleransi dikenal dengan istilah tasamuh. Arti toleransi secara istilah adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antarsesama manusia.

Sikap toleran sangat penting karena Allah Swt, menciptakan manusia berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang secara positif. Sebaliknya, perbedaan bisa memicu konflik jika dipandang secara negatif.

Sebagaimana firman Allah Swt, yang artinya "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Al-Hujurat: 13)

Berdasarkan ayat tersebut, Islam mengajarkan kepada umatnya agar menjunjung tinggi toleransi dan saling menghargai antarsesama. Bukan hanya toleran dengan sesama umat muslim, melainkan juga dengan non muslim. Akan tetapi, toleransi dalam keberagaman tentu saja ada batasannya.

Dalam Islam, toleransi yang dilarang adalah toleransi dalam masalah aqidah. Artinya dilarang mempertukarkan aqidah atau turut serta dalam peribadatan agama lain atau mengikuti ajaran agama lain.

Islam mengajarkan bahkan menganjurkan toleransi dalam masalah muamalah maliyah sehingga umat Islam dapat berhubungan dengan non muslim selama objek yang ditransaksikan dan akadnya dibolehkan dalam Islam.

Rasulullah Saw, Memberi Contoh

Semasa hidup, Rasulullah Saw, telah menunjukkan diri sebagai orang yang sangat toleran dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang beliau lakukan adalah dengan membuat Piagam Madinah. Rasulullah Saw, siap bekerjasama dengan orang-orang non muslim, untuk saling melindungi ketika diserang musuh.

Contoh lain yang mungkin sangat receh, bagaimana Rasulullah Saw, tetap menghormati dan menjaga hubungan sosial dengan orang-orang Yahudi di Madinah. Ketika, pada suatu saat ada seorang Yahudi meninggal dunia yang dibawa oleh para kerabatnya untuk dimakamkan. Pada saat itu mereka melewati Rasulullah Saw, dengan para sahabatnya yang sedang duduk-duduk di depan majelis.

Mengetahui ada jenazah orang Yahudi lewat, Rasulullah Saw, langsung berdiri sebagai tanda penghormatan. Spontan para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa engkau berdiri, padahal jenazah tersebut adalah seorang Yahudi?" Dengan singkat, Rasul menjawab, "Setidaknya dia adalah seorang manusia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun