Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dakwah Hijau Ala Masjid As-Shiddiq

24 Oktober 2021   14:30 Diperbarui: 24 Oktober 2021   14:32 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Rohman dan Erick Tohir di Antara Kebun Organik di Rooftop Masjid As-Shiddiq Bandung (Foto Dok.Pri)

Oksigen dibutuhkan mahluk hidup sementara karbon diperlukan pohon dan tanaman untuk tumbuh hingga menjadi bahan dasar logam.

Penyerapan karbon ini sangat penting karena menjadi penyebab utama pemanasan global adalah naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Banyak upaya yang bisa dilakukan oleh siapa pun agar Net-Zero Emissions pada tahun 2050 tercapai. Baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok, contohnya seperti Kelompok Tani Buruan SAE As-Shiddiq yang saya ceritakan di atas.

Memang sepintas dahwah hijau yang dilakukan Kelompok Tani Buruan SAE As-Shiddiq tidak ada apa-apanya, tetapi bayangkan jika semua pengurus masjid atau pengurus tempat ibadah agama apa pun menjadikan lahan di sekitar tempat ibadah menjadi lahan hijau? Pasti dampaknya luar biasa. Terlebih dihijaukan secara organik yang pasti menyehatkan.

Langit di Atas Rooftop Masjid As-Shiddiq yang Cerah (Foto Dok.Pri)
Langit di Atas Rooftop Masjid As-Shiddiq yang Cerah (Foto Dok.Pri)

Jumlah masjid di Indonesia yang saya dapat dari SIMAS (Sistem Informasi Masjid)  Kementrian Agama Republik Indonesia, mencapai 741.991. Jumlah tersebut diambil secara manual yang diperoleh berjenjang mulai dari Kantor Urusan Agama di tiap daerah. Sementara, data yang tercatat secara digital pertanggal 29 Maret 2021 di Sistem Informasi Masjid tercatat kurang lebih 598.291 masjid yang ada di Indonesia.

Dakwah Hijau yang dilakukan Kelompok Tani Buruan SAE As-Shiddiq kini terus bergerak mengedukasi masyarakat. Ada beberapa rencana yang akan dilakukan ke depan seperti membuat penampungan air hujan yang kelak bisa dimanfaatkan, melakukan pembibitan agar bisa dibagikan kepada masyarakat sekitar atau yang dapat ke masjid.

Sebagaimana tujuan awal program SAE yaitu Sehat, Alami, dan Ekonomis, dalam jangka panjang perekonomian pun akan dibangun secara profesional di sini melalui badan ekonomi masjid.

"Mungkin menjadi salah satu pusat penyedia sayuran organik yang akan disuplay ke supermarket," pungkas Agus yang bercerita dengan sangat antusias. "Siapa tahu, kan? Karena masyarakat sudah merasakan manfaatnya," lanjutnya sambil menatap matahari sore dari rooftop Masjid As-Shiddiq yang siap-siap menuju ke peraduan.

Sebelum turun dari rooftop, Agus menunjukan celemek warna hitam dengan gambar Logo Buruan SAE As-Shiddiq di dada serta topi caping aestetik dari rotan. Celemek dan topi caping aestetik itu biasa dipakai jamaah yang akan melihat-lihat kebun organik yang terhampar di rooftop masjid. Mereka boleh melihat-lihat sayuran atau membeli sayuran dengan petik atau panen sendiri sambil selfi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun