Mohon tunggu...
Alhawaris
Alhawaris Mohon Tunggu... Dosen - Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia

Dosen FK Universitas Mulawarman

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Meneropong Dunia Kuman Lebih Dekat

17 Agustus 2019   02:04 Diperbarui: 18 Agustus 2019   06:08 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kuman. (sumber: iflscience.com)

Tidak Semua Mikrorganisme Berbahaya

Meskipun kehadiran mikroorganisme sering menyebabkan penyakit pada manusia bahkan pernah tercatat membawa dampak yang lebih besar bagi orang banyak berupa wabah, seperti pada kasus KLB (Kejadian Luar Biasa), namun tidak secara mutlak bersifat membahayakan. Beberapa mikroorganisme bahkan mendapat gelar "kuman baik" karena bisa dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.

Di bidang industri makanan dan minuman misalnya, kita tentu pernah mendengar merek dagang yakult dan nata de coco dimana keduanya dibuat dengan bantuan bakteri, yaitu Lactobacillus casei untuk pembuatan yakut dan Acetobacter xylinum untuk pembuatan nata de coco. 

Begitu juga dengan beberapa spesies dari golongan jamur/fungi yang dimanfaatkan untuk pembuatan tahu, tempe, tape serta makanan fermentasi lainnya.

Di bidang lainnya juga, seperti pertambagan, protozoa Foraminifera digunakan fosilnya sebagai petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam atau mineral lainnya.

Di dalam tubuh sendiri juga terdapat "kuman baik" yang dikenal dengan istilah flora normal. Pada dasarnya, flora normal merupakan mikroorganisme (kecuali virus) yang hidup menetap dan berkembang biak pada bagian tubuh tertentu manusia dan tidak menyebabkan penyakit. 

Flora normal tersebut ada yang bersimbiosis mutualisme (hubungan saling menguntungkan) maupun komensalime (salah satunya untung dan yang lain tidak dirugikan) terhadap manusia.

Namun yang perlu dicatat, flora normal ini bisa berubah memnjadi berbahaya jika berada pada bagian tubuh lainnya yang bukan habitat awalnya pada tubuh manusia. 

Misalnya bakteri-bakteri yang hidup di permukaan kulit. Bakteri-bakteri tersebut dapat berperan dalam menghalangi bakteri buruk masuk melalui pori-pori kulit. Namun apabila terjadi luka dan bakteri-bakteri penghuni permukaan kulit tersebut masuk ke sirkulasi darah, maka yang pada awalanya berupa flora normal, justru bisa berubah menjadi berbahaya bagi kesehatan kita.

Bijak dengan Antibiotik

Sering sekali kita mendengar kasus seseorang yang mengalami peradangan bahkan flu, lalu diberikan solusi berupa pemberian antibiotik oleh anggota keluarga atau orang yang dikenalnya. Mendadak menjadi dokter ahli namun tak paham bahaya penggunaan antibiotik apabila tidak mengikuti petunjuk yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun