Mohon tunggu...
Alham Ghozali
Alham Ghozali Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terompet Al-Qur'an? Sengaja atau Tidak Sengaja?

30 Desember 2015   04:22 Diperbarui: 30 Desember 2015   14:04 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polres Jember melakukan sidak terkait maraknya peredaran terompet bersampulkan Alquran yang ditemukan pertama kali diwilayah Kendal, Jawa Tengah dan sekitarnya.

Pada hari kedua petugas mendapati 30 buah terompet yang bersampulkan Alquran dari ke 3 pedagang terompet yang berjualan didaerah Kecamatan Rambipuji , Jember.

"Pertama petugas mendapati terompet bersampulkan Alquran ini dari pedagang berinisial R , lokasi berjualannya terletak didepan Kantor Pos Rambipuji. Lokasi kedua, petugas mendapati hal serupa dari pedagang berinisial V. Lokasi ketiga yaitu dirumah R tetangga V." kata petugas yang sedang bertugas, Selasa (29/12/2015)

Terompet bersampulkan Alquran juga tidak hanya ditemukan didaerah Jember namun ditemukan juga hal serupa didaerah Banyumas, Jawa Tengah.

Petugas pun langsung bertindak dengan mendatangi tempat pembuatan terompet itu di Purwokerto Selatan. kata Kasat Reskim Polres Banyumas, AKP Andi Kadesma, Selasa (29/12/2015)

Dari tangan pembuat bernama K (45) didapati 181 buah terompet bersampulkan Alquran yang siap dijual. Dari keterangan pembuat , bahan pembuatan terompet itu datang dari wilayah Bekasi, Jawa Barat sekitar satu tahun lalu.

Menurut beberapa keterangan para saksi kertas Alquran yang dijadikan sampul berasal dari Percetakan Alquran di Kementrian Agama, namun pada Pasal 5 Peraturan Mentri Agama (PMA) No 01 tahun 1957 bahwa bahan sisa pembuatan Alquran hendaknya dimusnahkan.

Majelis Ulama Indonesia mengatakan kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk tenang dan tidak terprovokasi atas beredarnya kasus terompet bersampulkan Alquran.

"Jangan terprovokasi menilai itu perbuatan agama atau kelompok tertentu. Kondisi Jateng aman dan damai penuh toleransi," kata ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji.

Ketua MUI Ma'ruf Amin mengatakan, terompet bersampulkan Alquran adalah bentuk penistaan Agama Islam. "Terompet itu penodaan, penistaan terhadap agama Islam," kata Ma'ruf di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Selasa (29/12/2015)

Ma'ruf berpendapat bahwa Agama tidak boleh dijadikan alat. Terutama alat untuk memprovokasi yang memancing kemarahan umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun