Mohon tunggu...
Ziddan Alghifari
Ziddan Alghifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta '20

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Salam Tempel di Masa Kecil, Kenangan Indah yang Tak Terlupakan

11 Mei 2021   13:01 Diperbarui: 12 Mei 2021   11:30 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rupiah, ilustrasi penyaluran BLT UMKM, ilustrasi KUR (Sumber: Thinkstockphotos via megapolitan.kompas.com)

Setelah THR atau salam tempel hasil pemberian om, tante, pakde, bude, dan saudara-saudara lainnya telah dikantongi semua, barulah bingung uangnya akan diapakan. Sebab, jika hanya disimpan saja akan sangat sayang rasanya, kapan lagi mendapatkan uang ratusan ribu bahkan hingga jutaan hanya dalam satu waktu.

Pada saat saya kecil dulu, biasanya saya pakai untuk membeli baju bermodalkan uang hasil THR atau salam tempel. Dengan ditemani ibu, saya dan ibu pergi ke pusat perbelanjaan terdekat dan membeli baju yang saya inginkan. 

Sungguhlah bangga bisa berbelanja dengan uang sendiri. Akan tetapi, ibu selalu mengingatkan untuk uangnya jangan dihabiskan untuk berbelanja, tetap harus ada sisa untuk kemudian ditabung.

Saat libur lebaran telah usai dan tiba waktunya untuk kembali bersekolah, topik pembicaraan mengenai THR atau salam tempel menjadi topik pembahasan yang sangat hangat. 

Satu kawan dengan kawan lainnya saling bertanya dan membandingkan tentang berapa THR atau salam tempel yang berhasil didapatkan. 

Obrolan dalam kelas, kantin, di seluruh sudut-sudut sekolahan pun topik selama beberapa hari ke depan mengenai THR atau salam tempel.

THR atau salam tempel lebaran (Sumber: kumparan)
THR atau salam tempel lebaran (Sumber: kumparan)
Satu sama lain bergantian cerita mendapatkan THR atau salam tempel sekian rupiah, dari pakde mendapat berapa, dari om mendapat berapa dan seterusnya. 

Momen tersebut sungguh indah jika dikenang. Hingga pada akhirnya, disebakan saling bergantian cerita satu sama lain akan timbul sedikit iri hati jika hasil THR atau salam tempel yang didapat lebih sedikit dibanding kawan-kawan lainnya.

Namun, sempat terbesit kebingungan dalam benak saya, makin bertambahnya usia kebutuhan makin banyak, sebut saja sudah menginjak usia SMA, yang mana bagi anak-anak SMA, THR atau salam tempelnya justru didapat makin sedikit.

Itulah hal yang saya rasakan, saat saya sudah menginjak usia SMA, justru malah saya hampir tidak mendapatkan THR atau salam tempel. Padahal, jika dipikir-pikir usia SMA sudah mengerti uang dan memiliki kebutuhan yang sangat banyak. Ditambah lagi, jika sudah menginjak usia SMA akan timbulnya rasa malu jika harus meminta THR atau salam tempel ke saudara-saudara.

Menjadi sebuah dilema yang sangat besar, rasanya ingin meminta THR atau salam tempel, tetapi malu jika ingat umur. Alhasil, tidak mendapatkan THR atau salam tempel sama sekali jika sudah menginjak usia SMA. Jika ada saudara yang pada akhirnya berbaik hati ingin memberi THR atau salam tempel tanpa diminta, sungguh bahagia tiada tara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun