Mohon tunggu...
Ziddan Alghifari
Ziddan Alghifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta '20

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaum Muda yang Sakit Hati? Ayo Sudahi Galaumu, Mari Kita Self Healing

29 April 2021   14:33 Diperbarui: 29 April 2021   14:40 2421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang gapernah sakit hati ? Kalau bicara soal sakit di hati rasanya semalam suntuk pun tidak cukup untuk membahas sakit hati apa saja yang mungkin pernah kita alami. Beberapa di antaranya missal, sakit karena ditolak orang yang kita suka, oleh seseorang sebuah perusahaan, sebuah organisasi atau sakit karena kita melihat apa yang kita inginkan keburu diambil orang lain karena kita terlambat. Sederhana sih cuman lama sembuhnya sampai-sampai banyak dari kita yang mungkin menyerah dan berpikir bahwa sakit hati ini bakal selamanya akan tetap ada. Sakit di hati kalau dibiarkan terbuka tanpa dirawat bisa jadi justru akan membuatnya semakin kompleks, beda  dengan sakit fisik. Kalau sakit fisik yang bisa memperparah sakitnya adalah bakteri dan kuman sedangkan sakit hati yang membuat tambah parah adalah emosi-emosi negatif yang bisa jadi sampai membuat kita jadi benci aja gitu diri sendiri.

Gue masih ingat di masa-masa tergelap dalam hidup gue tidak jarang perasaan-perasaan sakit itu seolah berbisik gini amat sih kayak Tuhan lupa deh kasih keberuntungan. Sampe sampe mempertanyakan kepantasan gue ada di dunia ini. Apa iya ada orang yang mau jadi temen gue yang seperti ini. Ga dapet kaidahnya jadi manusia kalau kalian ngerasa punya luka luka di hati yang belum sembuh dan bikin benci sama diri sendiri. Kasus yang udah kita bahas tadi bisa terjadi karena kita ngelakuinnya yang namanya Self Loathing, yaitu kritik ekstrim terhadap diri sendiri, rasanya tuh kayak semua yang kita lakuin salah aja gitu gaada gunanya dan kita nggak pantes buat dapetin hal-hal baik dalam hidup kita, ga pantas buat dapetin temen, ga pantas mendapatkan pasangan yang baik dan bisa dibanggakan gitu. Rasa-rasanya diri kita yang sampah ini cuma layaknya teman atau pasangan yang juga sampah.

Pertanyaannya kenapa sih seseorang menjadi benci sama diri sendiri ?

Sebenarnya kalau ngomongin penyebab perilaku yang secara psikologis pasti akan selalu multifaktor,  susah buat kita tentuin penyebab spesifik yang utama atas luka psikologis kita. Tapi kalau dijabarin berdasarkan riset ada berapa sih yang bisa jadi penyebabnya. Pertama bisa jadi karena kejadian menyakitkan atau bahkan karena trauma misalnya secara fisik emosional atau bahkan mungkin secara seksual.

Yang kedua karena ekspektasi dan harapan kita yang terlalu tinggi sebagai manusia. Wajar memang untuk punya harapan ingin menjadi populer atau menjadi sukses gitu. Tapi kadang harapan kita terlalu tinggi dan pengen dapetin secara instan, dan ketika kita gagal ya kita merasa kecewa yang luar biasa. Intinya semakin tinggi ekspektasi kita ya semakin rentan kita sama rasa sedih.

Simpel aja mikirnya, makin tinggi kita terbang karena harapan yang ada di kepala kita bakal makin sakit kan jatuhnya. Ketiga karena sifat perfeksionis. Ketika seseorang punya sifat perfeksionis seseorang cenderung lebih sulit untuk menerima kesalahan sekecil apapun buat mereka kesalahan kecil bisa dianggap sebagai sebuah kegagalan, sesuatu yang memalukan, dan menurut dia orang orang akan ngerendahin dia karena itu. Terakhir yang sering banget lakuin nih karena kita ngebandingin diri aja gitu sama orang lain. Kita fokus mikirin apa yang sudah terjadi di temen-temen kita update kesuksesan mereka di sosial media tapi ya kita ga mikir aja gitu bahwa It's okay buat kita ga sesukses itu sekarang toh startnya beda.

Ketika luka-luka tadi numpuk di hati, kita jadi terbiasa mikirin dan merasa bahwa kita adalah orang yang ga berharga karena selalu gagal dan akhirnya bikin kita benci sama diri kita sendiri. Dampaknya gimana ? penelitian menunjukkan bahwa kesulitan untuk menerima diri sendiri nanti akan cenderung merusak well-being kita atau merusak kondisi kesejahteraan psikologis kita. Seperti yang tadi udah gue bilang, kita jadi cenderung rendahin diri sendiri dan ngebatesin potensi diri kita. Tapi tenang, sama seperti sakit fisik, sakit hati atau luka di hati juga ada obatnya .Buat luka di hati kita bisa melakukan Self Healing. Yaitu proses penyembuhan luka batin yang dilakukan oleh diri sendiri. Untuk rasa benci pada diri sendiri Self Healing yang manjur adalah Self Acceptance atau penerimaan diri secara utuh terlepas dari kelebihan dan kekurangannya. Saat lo merasa diri lo negatif dan merasa punya luka batin atau psikologis lu bisa mulai dengan lebih objektif saat menilai diri lo. Coba dengerin baik-baik apa benar kita seburuk itu ?  Apa benar lu gabisa menjadi lebih baik lagi ?

 Nah sebetulnya bisa-bisa aja gitu cuma emang selama ini udah terlanjur keras banget aja sama diri sendiri. Dan hal pertama yang harus kita terima ketika kita melakukan proses ini adalah menerima rasa sakit itu sendiri menerima bahwa kita pernah terluka karena sebuah kejadian atau karena seseorang, terima lah bahwa lo itu punya hati dan hati lo terluka dan lukanya dalam makanya susah buat sembuh sampai sekarang. It's oke, lo itu  ga sendirian kok. Semangat ya kita lewatin bareng-bareng nanti.

Cara lain biar lo bisa lebih menerima diri sendiri adalah dengan Self Distancing, yaitu  jaga jarak sama diri sendiri. Ini adalah teknik buat merendam kritik dari dalam diri sendiri. Caranya tiap kali lo coba mengatakan hal buruk sendiri ke diri lo coba jaga jarak dulu deh Coba lu ambil sudut pandang orang ketiga misal nih lu dapat nilai yang bagus bagus aja sih tapi ada temen yang dapat lebih tinggi, terus lo mikir kok gabisa kayak dia ya? Apa gue bodoh ?  Nah lu jangan terjebak dalam pikiran seperti itu Coba deh pakai sudut pandang orang ketiga dengan masalah yang sama mungkin lo bisa dapat perspektif lain, kayak oke nilainya emang bukan terbaik sih tapi udah di atas rata-rata. Kalau mau dapat lebih tinggi tinggal usaha lebih aja. yang perlu diingat, menerima diri itu butuh waktu dan mungkin ga gampang, gaada salahnya kok buat minta bantuan. Love your self !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun