Mohon tunggu...
Nur Alfyfadhilah Rusydi
Nur Alfyfadhilah Rusydi Mohon Tunggu... Guru - Mami Guru

Seorang ibu rumah tangga sekaligus ibu guru yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Tidak Ingin Baby Blues untuk Kedua Kalinya

28 Januari 2022   15:56 Diperbarui: 29 Januari 2022   12:06 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi baby blues (Sumber gamabr dari health.kompas.com)

Banyak ibu yang karena komentar bahkan judgement dari orang di sekitarnya justru mengusik kewarasannya, bukan malah membantu mereka. Entah berapa banyak ibu yang mengalami post partum bahkan ada yang berujung pada bunuh diri, membunuh dirinya dan anaknya. Naudzubillahi mindzalik.

Saya membagikan kisah ini karena sedang flashback dan tengah menanti kelahiran adiknya baby Aam. 

Saya telah melalui hal-hal yang membelajarkan selama bersama Aam. Bahwa menjadi seorang ibu dan orangtua bukan sekedar melahirkan keturunan tapi sebuah proses panjang, yang poinnya ada pada proses kita mendampingi mereka dalam menjalani hari-hari mereka di dunia.

Akhirnya, saya menarik nafas panjang. Saya percaya bahwa apa yang sudah digariskan Tuhan pada saya waktu itu adalah yang terbaik untuk saya.

Harapan saya, Anak-anak saya kelak tumbuh menjadi manusia yang bermanfaat. Dan sekarang saya kembali mempersiapkan mental saya untuk menyambut anak kedua saya dengan penuh cinta. Insyaallah! Saya tidak ingin, baby blues untuk kedua kalinya! 

Semoga bisa menjadi pelajaran bagi ibu-ibu baru lainnya. Ingat, hal penting yang perlu kalian tahu bahwa kalian manusia, kalian bisa saja salah, kalian perlu terus belajar. 

Allah menitipkan bayi mungil artinya kalian dipercaya untuk merawat sesuai dengan kemampuan kalian. Yang perlu kalian lakukan hanya memberikan bayi mungil itu cinta dan rasa aman ketimbang mempedulikan komentar negatif dari orang lain, karena tidak ada yang lebih mencintai anak ketimbang orangtuanya sendiri dan bagi anak tidak ada yang lebih penting dari kasih sayang orang tuanya.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun