Mohon tunggu...
Alfyan Puji
Alfyan Puji Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Semangat menjalani hidup dan berkehidupan sewajarnya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa UNDIP Sosialisasikan Pembuatan Handsanitizer dan Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring

13 Agustus 2020   16:09 Diperbarui: 13 Agustus 2020   16:06 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan sosialisasi door to door cara pembuatan handsanitizer/dokpri

TRUWOLU, GROBOGAN (05/07/2020)- Pelaksanaan KKN TIM II Universitas Diponegoro  2020 dimulai. Di tengah Pandemi Covid 19 ini kepedulian dan semangat pengabdian kepada masyarakat ditunjukan oleh Undip dengan mengirim TIM II KKN UNDIP ke tengah masyarakat. KKN yang bertema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada pembangunan berkelanjutan (SDG's)" ini mengirimkan mahasiswa untuk KKN di daerah tempat asal mereka atau disebut KKN PULANG KAMPUNG.

Alfyan Pujiastuti mahasiswa jurusan S1 Terapan Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Universitas Diponegoro yang mengikuti KKN TIM II UNDIP 2020 daerah Jawa Tengah telah mensosialisasikan cara pembuatan handsanitizer alami kepada masyarakat RT 02/ RW 03 Desa Truwolu pada 17 Juli 2020. Selain itu, telah dibagikan handsanitizer berstandar WHO kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian yang juga merujuk pada program pemerintah daerah setempat yang berkaitan dengan "Jaga Tangga".

Sosialisasi pembuatan handsanitizer ini dilaksanakan dengan harapan apabila handsanitizer yang telah dibagikan itu habis dan masyarakat berkeinginan untuk membuat hansanitizer sendiri, masyarakat tak perlu bersusah payah pergi ke toko. Namun, cukup memanfaatkan tanaman-tanaman yang ada disekitarnya sebagai bahan baku pembuatan handsanitizer tersebut.

Pada bulan yang sama dengan tanggal 28 Juli 2020 tepatnya pukul 15:00 WIB, telah dilakukan proses penjernihan minyak jelantah dengan kulit pisang kepok dan pembuatan sabun cuci piring di RT 02/RW 03 Dusun Krajan, Desa Truwolu, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan. Pelatihan ini dilakukan oleh KKN TIM II UNDIP atas nama Alfyan Pujiastuti dari jurusan S1 Terapan Teknologi Rekayasa Kimia Industri dan diikuti oleh ibu-ibu di RT 02/W 03.

sabun cuci piring dari minyak jelantah/dokpri
sabun cuci piring dari minyak jelantah/dokpri
Banyak dari masyarakat yang masih menggunakan minyak jelantah  sampai berulang kali tanpa sadar akan akibat bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan minyak jelantah secara terus menerus ini. Bukan hanya rumah tangga yang sering kali menggunakan ulang minyak jelantah ini. Namun, kalangan UMKM keripik, penjual gorengan dan warung-warung yang ada di Desa Truwolu juga masih sering menggunakan minyak jelantah ini secara berulang kali.

Jika dilihat dari segi kesehatan minyak goreng bekas atau jelantah ini sangatlah buruk. Dikatakan dari beberapa sumber bahwa minyak goreng ini dapat menyebabkan tubuh kita lebih gampang diinfeksi oleh bakteri salah satunya adalah Clostridium botulinum,dapat meningkatkan resiko kanker, obesitas dan beberapa penyakit degradatif lainnya.

Maka seharusnya di tengah pandemi ini alangkah lebih baik jika kita dapat meminimalisir tubuh kita untuk terserang penyakit atau memperkebal tubuh kita agar tak mudah terserang penyakit.

Ditinjau secara kimia penyebab daripada menurunnya kualitas dari minyak jelantah adalah akibat dari penggunaan minyak goreng tersebut yg berulang-ulang yang dapat merubah struktur fisik dan kimia dari minyak tersebut. Reaksi yang timbul ini menyebabkan komponen yang tidak baik hadir, adapun salah satunya adalah Free Fatty Acid (FFA) atau asam lemak bebas.

Masyarakat di desa Truwolu kurang begitu mengerti tentang bahaya-bahaya ini. Terkhususnya kalangan UMKM keripik yang masih mencampur jelantah dan minyak goreng baru. Sehingga jelas hal ini sangatlah tidak dianjurkan bagi kesehatan.

Untuk itu diperlukan adanya bimbingan lebih lanjut mengenai upaya penjernihan dari minyak jelantah.

Kenapa menggunakan kulit pisang kepok ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun