Mohon tunggu...
Lana Ancala
Lana Ancala Mohon Tunggu... Freelancer - Berjalan | Bercerita | Berbagi

Seorang pembual yang gemar menyulap derita menjadi cerita. Tadinya sih mau jadi playboy, tapi ternyata masih kurang ganteng dan tajir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah Sang Gadis

28 Februari 2020   15:26 Diperbarui: 28 Februari 2020   15:25 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pernah suatu pagi di sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuknya kota berpolusi aneka macam, duduk sesosok pria paruh baya, beliau menanyai seorang gadis didepannya,

"Nak, apa yang kamu cari dengan bepergian seperti ini?"

Gadis itu tersenyum, bukan karena sudah terbiasa dengan pertanyaan yang sama, namun pria didepannya itu mengingatkan ia pada  ayah kesayangannya, ia teringat pada ayah yang begitu kuat melepas anak gadisnya berpetualang kesana kemari.

Gadis itu menjawab dengan sopan,

"Saya senang bepergian mempelajari budaya orang pak.."

Lalu percakapan mereka berlanjut. Tentu saja jawaban sang gadis tidak membuat pria itu puas begitu saja, yang mana ia ketahui, gadis ini tiba tengah malam tadi, mengendarai motor menerobos hujan melewati jalanan desa yang sepi, demi memenuhi janjin akan berkunjung, sangat berani, menurutnya.

Sang gadis terus dicecar pertanyaan demi pertanyaan, berkembang menjadi diskusi tentang kebudayaan dan penerapannya pada kota yang sudah tercemar budaya asing, percakapan yang membuat pagi itu menjadi tidak biasa. Sebuah obrolan singkat namun padat yang tidak akan dilupakan si gadis, sebuah obrolan di suatu tempat yang jauh dari asalnya. dimana ia bias menemukan sosok ayahnya. Ia tau ia rindu ingin pulang.

Begitulah, tiap kali ia berjalan, ia menemukan banyak pelajaran baru, mendengar kisah-kisah desa yang dikunjungi, mengucap kata-kata balasan yang menjadi bagian dari kisa petualangannya.

Jangan tanya apa yang ia cari karena ia sendiri masih mencari.

Siapa dia?

Untuk apa dia hidup?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun