Mohon tunggu...
muhammad alfunur
muhammad alfunur Mohon Tunggu... Editor - https://www.kompasiana.com/alfufasa

https://www.kompasiana.com/alfufasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mau Dibawa ke Mana Kita oleh Media

6 Mei 2021   18:36 Diperbarui: 6 Mei 2021   18:44 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SAYA MAHASISWA MUHAMMAD ALFU NUR FASA MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA, Saya mau menjelaskan tentang perkembangan teknologi pada media sosial.

Media masa kini tidak hanya didominasi oleh media cetak dan elektronik. Seiring kemajuan tekhnologi yang semakin cepat, muncul sebuah media bernama Internet. Media baru inilah yang kemudian pelan-pelan menjadi salah satu pemenuhan informasi yang di butuhkan manusia. 

Beragam informasi dapat dinikmati lewat internet yang kemudian menjelaskan dirinya sebagai new media. Seperti halnya sebuah kota, internet berkembang menjadi lebih kompleks dan komplit. Hanya dengan mengetik sebuah Key word dalam kolom search engine, kita dapat menemukan informasi yang di butuhkan. Mulai dari informasi tentang teman dekat kita sampai berita politik di belahan dunia lainnya. Hal ini yang membuat internet makin di gemari karena telah menyempitkan batas ruang dan waktu.

Bersamman dengan semakin berkembangnya internet, media masa konvesional juga berlomba-lomba mengalami perkembangan, yakni dengan konvergensi media. Hal ini terlihat pada media cetak yang saling berintegrasi dengan media onlen, media masa yang menggunakan tekhnologi internet dalam proses penyampaian pesannya. Contohnya seperti harian kompas dengan Kompas.com, tempo dengan tempointeraktif.com, metro tv dengan metrotvnews.com dan masih banyak lagi.

Konvergensi media dilakukan tidak semata-mata hanya untuk mengikuti perkembangan tekhnologi saja. Saling berintegrasinya media masa konfensional dengan media online, memungkinkan terjadinya perluasan cakupan dalam skala apapun. Balik perluasan jalinan, perluasan khalayak hingga perluasan interaksi yang muncul.

Perkembangan media onlen tidak berhenti dengan adanya website saja, kemudian muncul situs jejaring sosial yang ternyata di terima dengan baik oleh masyarakat dunia. Pada februari 2004, muncul situs jejaring sosial facebook, yang di gawangi oleh Mark Zuckerberg. Hingga tahun 2012, facebook telah memiliki 846 juta pengguna aktif.

Keberadaan facebook menelurkan budaya baru dalam masyarakat dunia yang terbiasa dengan komunikasi tatap muka, yakni komunikasi langsung melalui media internet. Seorang pengguna dapat merasakan timbal balik dari pengguna lainnya, dengan berbagi foto, diskusi dalam forum, hingga mengutarakan perasaan sebagai status update.

Layaknya budaya latah, kemudian muncul situs jejaring sosial lainnya seperti twiter. Twiter yang di gawangi oleh Jack Dorsey pada juli 2006 merupakan jejaring sosial berupa microblog, sehingga memungkinkan penggunannya untuk mengirim dan membaca pesan, yang di sebut kicauan (tweet). Di batasi hanya 140 karakter, pengguna harus dapat memaksimalkan isi pesan yang akan dikirimkan. User dapat melihat tweet pengguna lainnya yang di sebut follower dan mem-follow akun tersebut.

Seperti manusia yang tak pernah merasa puas, pola interaksi yang terjadi di twitter juga semakin kompleks. Mulai dari munculnya akun yang menge-tweet seoutar informasi baru hingga tweet guyonan. Kegunaan dan manfaat dari twitter dapat berkembang menjadi sangat besar karena bentuk dan cara kerjanya yang sederhana. Tidak sedikit band nasional dan local yang memanfaatkan twitter untuk berinteraksi secara langsung dengan konsumennya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh media masa konvensional, seperti surat kabar dan televisi untuk menyebarkan penyampaian informasi dan berita. Hampir semua akun twiter resmi itu melakukan hal yang sama, yakni hanya menulis judul berita di sertai shortened link untuk masuk ke website pada halaman berita tersebut

Pada tahun 29 april 2010, lahir live talkshow pertama di Indonesia dan dunia bernama twitalk. Berawal dari9 diskusi Bersama para tweepes untuk membuat sesuatu yang seger dan informatif, twitalk kemudian menjadi bincang santai Bersama seorang tokoh pilihan yang regular diadakan setiap kamis pukul 21.00 WIB. Alur kerja twitalk sama seperti program talkshow yang ada di televisi atau radio, yakni dengan mengajak narasumber yang memiliki akun twiter untuk berdiskusi mengenai suatu topik. Narasumber yang diajak berdiskusi inipun tidak selalu publik figure. Tetapi bisa seorang tokoh yang telah membawa pengaruh positif di lingkungan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun