Mohon tunggu...
Alfredo hasuki
Alfredo hasuki Mohon Tunggu... Freelancer - Free Spirit Student

Jangan takut untuk menjadi berbeda karena kita semua diciptakan berbeda-beda

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kontroversi "Trash-talk" di Dunia Olahraga

28 Februari 2020   16:19 Diperbarui: 5 Maret 2020   11:10 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Conor Mcgregor ketika melakukan trashtalk kepada calon lawannya

Apabila kita sering menonton pertandingan tinju atau MMA kita pasti sering melihat fenomena dimana dua atlet yang akan bertarung saling menghina antara satu dengan yang lainnya. Fenomena ini disebut dengan istilah trash-talk. Para atlet kelas dunia seperti Conor Mcgregor, Floyd Mayweather Jr, Tyson Fury, dsb sering melakukan hal ini kepada calon lawan mereka.

Bagi sebagian orang terutama masyarakat Indonesia fenomena seperti ini sangat tidak patut untuk dilakukan karena sangat tidak mencerminkan suatu sportifitas dan memperlihatkan kesombongan dari para atlet sehingga mereka yang melakukan hal tersebut dianggap sebagai sosok yang arogan, namun bagi sebagian orang fenomena seperti ini merupakan sebuah hiburan karena mampu membuat penonton semakin antusias. Namun terlepas dari kontroversinya apa fungsi trash-talk dalam dunia olahraga?

Muhammad Ali terkenal sering melakukan trash talk kepada calon lawannya | abc.net.au
Muhammad Ali terkenal sering melakukan trash talk kepada calon lawannya | abc.net.au

Fenomena trash-talk  sebenarnya sudah muncul sejak era  Muhammad Ali. Muhammad Ali yang terkenal dengan mulut besarnya sering melontarkan hinaan pedas kepada calon lawannya dan terkadang hinaan-hinaan tersebut malah terdengar lucu ditelinga orang-orang yang menyaksikan. Taktik yang dilakukan oleh Muhammad Ali bukan hanya sukses menjual tiket pertandingannya saja melainkan mampu menjadikan tinju sebagai olahraga dengan bayaran termahal.

Langkah Ali ini kemudian diikuti oleh para penerusnya seperti contohnya Conor Mcgregor, sebelum kemunculan Mcgregor di UFC, MMA adalah olahraga yang tidak begitu dikenal begitu juga dengan UFC namun sejak munculnya Mcgregor yang terkenal dengan kebiasaan menghina calon lawannya, Mcgregor tidak hanya sukses membuat UFC menjadi promotor paling berpengaruh di dunia melainkan juga sukses menjadikan MMA sebagai olahraga yang paling digemari di dunia. Hal ini terbukti pada tahun 2016 tahun ini merupakan puncak kejayaan bagi karier Mcgregor karena di tahun tersebut Mcgregor menjadi petarung UFC pertama yang merajai dua divisi, dan ditahun tersebut nilai merek UFC bisa mencapai USD 4 juta. Keberhasilan UFC ini tidak terlepas dari campur tangan Mcgregor.

Dari sini kita bisa mengetahui bahwa fungsi dari trash-talk hanya untuk penjualan tiket saja para atlet yang melakukan trash-talk kepada calon lawannya belum tentu mereka adalah pribadi yang arogan karena itu semua dilakukan hanya untuk penjualan tiket saja, contohnya Muhammad Ali dalam kesehariannya dia merupakan sosok yang sangat peduli dengan kemanusiaan terbukti dia pernah menentang perang Vietnam yang mengakibatkan dirinya harus di skors selama 4 tahun dan secara otomatis gelar juara dunia miliknya dicabut,  begitupun Conor Mcgregor dalam kesehariannya Mcgregor adalah seorang Family Man dia begitu mencintai keluarganya terutama istrinya yang sudah menemaninya dari sejak dia tidak memiliki apa-apa. 

Dan para atlet yang melakukan trash-talk belum tentu mereka saling membenci seperti Muhammad Ali dengan Joe Frazier, Frazier merupakan musuh abadi bagi Ali, persaingan mereka termasuk dalam salah satu persaingan paling sengit dalam sejarah tinju bahkan mereka pernah sampai bergulat di salah satu acara TV namun dibalik itu semua mereka saling menyayangi satu sama lain bahkan ketika Frazier meninggal di tahun 2011, Ali merasa kehilangan salah satu sahabat terbaiknya. 

Namun meskipun trash-talk terbukti sukses dalam menjual suatu pertandingan tetapi para atlet juga tetap bertanggungjawab dalam menjaga sportifitas dengan cara ketika pertandingan selesai mereka sudah harus berdamai. Dan yang terpenting adalah mereka harus mempertanggungjawabkan ucapan mereka, dengan membuktikan bahwa mereka bisa memberikan performa terbaik dalam pertandingan. Jangan sampai sudah banyak bacot tapi mainnya sampah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun