PESAN SEMESTA UNTUK MANUSIA
disuatu malam akan kelabu
terucap keraguan pada batin dan menimbulkan pertanyaan.
apa yang kau mau tanyakan?
untuk petang kepada terang?
bermantra dari titik semesta yang paling ujung, untuk nyanyian angin kepada seruling.
singgah sana sama seperti pucuk yang layu.
yang terucap untuk petang kepada pagi
diciptakannya pelangi untuk dinikmati.
kata demi kata mulai tercipta
untuk gerhana bulan kepada matahari
tentang anggapan mawar tak empunyai duri
petikan kecapi mulai terdengar kepada bebatuan yang tua di taman eden.
para pencipta rasa mulai menikmatinya.
tatanan hasa demi hasa nampak dari pada abadinya air yang mengalir.
ufuk timur mulai meneteskan titihan mentari yang bergejolak.
jika engkau bertanya siapa diriku, maka cari tahu aku di dalam lubuk hatimu.
-jehuda alfredo rahajaan
tual, 2 januari 2023