Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

[seri liburan1]: Liburan Tiba, Saatnya Anak Beralih dari Gadget ke Dunia Buku

23 Juni 2025   15:11 Diperbarui: 23 Juni 2025   19:13 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Liburan Tiba, Saatnya Anak Beralih dari Gadget ke Dunia Buku

Musim libur tiba berbarengan dengan musim Bediding, musim dingin di saat masa kemarau. Untuk sebagian anak, ini berarti waktu untuk bermalas-malasan dengan gadget di tangan, alias mager sembari keliling dunia dengan gagdet di tangan. Namun, bagi orang tua yang cerdas, ini adalah kesempatan emas untuk mengajak anak menjelajahi dunia baru - dunia buku. Bukan sekadar pelarian dari layar, tapi pintu gerbang menuju imajinasi, pengetahuan, dan kedekatan keluarga.

Liburan Tiba, Saatnya Anak Beralih dari Gadget ke Dunia Buku

Saat liburan tiba, seringkali anak-anak justru semakin lengket dengan gadget. Layar ponsel atau tablet menjadi teman setia mereka berhari-hari, sementara buku hanya teronggok diam di rak. Padahal, musim libur adalah waktu yang sempurna untuk membangkitkan kembali minat membaca anak, terutama buku non-pelajaran yang bisa memperkaya wawasan dan melatih imajinasi mereka.

Bagaimana caranya? Orang tua punya peran penting di sini. Bukan dengan cara memaksa atau melarang, tetapi dengan menciptakan suasana yang membuat anak mau membuka buku, bahkan rindu akan sensasi halaman yang dibolak-balik.

Buat Zona Nyaman Membaca di Rumah

Bayangkan ruangan kecil dengan bantal lembut, lampu redup, dan tumpukan buku favorit. Ini bukan mimpi, tapi bisa kamu ciptakan sendiri di rumah. Coba sediakan sudut baca yang nyaman, bebas gangguan TV atau gadget. Biarkan anak merasa bahwa membaca itu bukan pekerjaan wajib, tapi pengalihan yang menyenangkan.

Pencahayaan hangat dan desain visual yang menarik bisa meningkatkan mood anak untuk membaca. Letakkan buku-buku dalam jangkauan mereka, dan biarkan mereka memilih sendiri apa yang ingin dibaca. Dengan begitu, mereka tidak hanya belajar mandiri, tapi juga lebih antusias terhadap aktivitas membaca.

Jadikan Membaca Sebagai Kegiatan Keluarga

Membaca bukanlah aktivitas solo. Jadikan ia momen berkualitas bersama keluarga. Setiap sore atau malam hari, ajak seluruh anggota keluarga untuk membaca bersama. Ayah bisa membaca koran atau novel favoritnya, ibu membaca artikel atau buku parenting, sementara anak-anak asyik dengan cerita petualangan atau komik edukatif.

Setelah itu, diskusikan sedikit tentang apa yang baru saja dibaca. Apa tokoh favoritmu? Ada pelajaran hidup yang bisa diambil? Cerita seperti ini bisa memicu rasa ingin tahu dan melatih kemampuan berpikir kritis anak.

Rotasi Buku Musiman untuk Menjaga Antusiasme

Agar tidak bosan, cobalah rotasi koleksi buku di rumah. Misalnya, saat musim dingin atau liburan panjang, ganti buku fiksi remaja dengan cerita bertema petualangan salju atau misteri Natal. Selain itu, manfaatkan perpustakaan lokal atau aplikasi digital untuk pinjam buku tanpa harus membelinya.

Orang tua juga bisa memanfaatkan tema-tema tertentu seperti bulan fantasi, bulan ilmu pengetahuan, atau bulan legenda nusantara. Dengan begitu, anak tidak hanya membaca, tapi juga memperluas wawasan sesuai dengan minat mereka.

(lolahan GemAIBot, dokpri)
(lolahan GemAIBot, dokpri)

Integrasikan Teknologi Secara Bijaksana

Tidak semua teknologi buruk. Gunakan audiobuku, podcast edukasi, atau aplikasi membaca interaktif sebagai pendamping aktivitas literasi. Misalnya, dengarkan cerita bersama anak sebelum tidur menggunakan versi audio, lalu minta mereka menceritakan kembali atau menggambar adegan favoritnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun