Belajar Kilat ala Gen Z: Peran Microlearning untuk Remaja UrbanÂ
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, remaja urban di Yogyakarta dan Malang punya cara sendiri untuk belajar: cepat, seru, dan langsung dari ponsel mereka. Tren microlearning -pembelajaran singkat melalui video pendek di TikTok atau YouTube- sedang melejit di kalangan Gen Z.
Bukan cuma soal hiburan, platform ini kini jadi "kelas" tak resmi untuk mengasah keterampilan abad 21, seperti literasi finansial dan kewirausahaan. Yang menarik, di balik tren ini, ada konten kreator lokal yang diam-diam mengubah cara remaja belajar, meski namanya belum setenar selebritas TikTok.
Bagaimana microlearning bisa jadi solusi pendidikan informal yang relevan untuk remaja di kota-kota kecil seperti Yogyakarta dan Malang?
Microlearning: Belajar Cepat, Gaya Gen Z
Bagi remaja urban, waktu adalah emas, dan perhatian mereka mudah teralih. Microlearning menawarkan solusi tepat: pelajaran singkat, biasanya 1--5 menit, yang mudah dicerna dan bisa diakses kapan saja.
Misalnya, seorang pelajar SMA bisa menonton video TikTok tentang cara membuat anggaran saku sambil menunggu angkot. Atau seorang mahasiswa bisa belajar tips memulai bisnis dropship dari YouTube saat istirahat di kafe. Menurut penelitian, microlearning membantu retensi informasi karena disampaikan dalam porsi kecil dan fleksibel, cocok dengan gaya belajar Gen Z yang suka eksperimen dan belajar mandiri.
Platform seperti TikTok dan YouTube jadi favorit karena remaja sudah akrab menggunakannya. Di Indonesia, TikTok punya 125 juta pengguna aktif pada 2024, banyak di antaranya remaja urban. YouTube juga tak kalah populer, dengan konten edukasi yang kian variatif.
Yang membuat microlearning istimewa adalah kemampuannya mengemas topik serius, seperti literasi finansial atau kewirausahaan, jadi ringkas, menarik, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari remaja.
Mengasah Keterampilan Abad 21: Literasi Finansial dan Kewirausahaan
Remaja di Yogyakarta dan Malang, seperti kebanyakan Gen Z, menghadapi dunia yang penuh disrupsi; dari ekonomi digital hingga tantangan finansial. Literasi finansial, seperti cara mengelola utang atau berinvestasi, bukan lagi "pelajaran orang dewasa." Begitu pula kewirausahaan, yang kini jadi kebutuhan di era gig economy. Microlearning bisa mengajarkan keterampilan ini dengan cara yang tak membosankan.
Bayangkan seorang remaja di Malioboro menonton video 3 menit di TikTok tentang "5 Kesalahan Finansial yang Harus Dihindari Gen Z," seperti jor-joran belanja paylater. Atau seorang mahasiswa di Malang belajar cara membuat business plan sederhana dari YouTube sambil ngopi di Jalan Ijen.