Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Yesus Melarang Maria Magdalena Menyentuh-Nya, namun Mengizinkan Tomas?

23 April 2025   05:53 Diperbarui: 23 April 2025   06:26 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Mengapa Yesus Melarang Maria Magdalena Menyentuh-Nya, Namun Mengizinkan Tomas?

Kisah kebangkitan Yesus Kristus menyimpan momen-momen yang penuh makna, namun juga mengundang tanya. Salah satu misteri yang sering diperbincangkan adalah mengapa Yesus, setelah bangkit dari kematian, melarang Maria Magdalena untuk menyentuh-Nya (Yoh 20:17), tetapi kemudian justru meminta Tomas untuk menyentuh luka-luka-Nya (Yoh 20:27). 

Apa makna di balik perbedaan ini? Dan bagaimana pelajaran dari kedua peristiwa ini relevan bagi umat Kristiani masa kini? Mari kita telusuri dengan hati terbuka.

Dua Pertemuan yang Kontras

Kisah ini terjadi dalam konteks kebangkitan Yesus, peristiwa yang menjadi dasar iman Kristiani. Maria Magdalena, seorang murid setia, bertemu Yesus di dekat kubur kosong. Dalam Yohanes 20:17, Yesus berkata kepadanya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa." 

Sementara itu, beberapa hari kemudian, Yesus muncul kepada Tomas, yang dikenal sebagai "Tomas yang ragu," dan berkata, "Ulurkanlah tanganmu dan letakkan ke dalam lambung-Ku" (Yoh 20:27). Sekilas, perbedaan ini tampak membingungkan. Mengapa Yesus melarang satu orang, tetapi mengundang yang lain?

Makna Larangan kepada Maria Magdalena

Ketika Yesus melarang Maria Magdalena untuk "memegang" (dalam bahasa Yunani: haptomai, yang bisa berarti menyentuh atau memeluk erat), Ia sedang menyampaikan pesan rohani yang mendalam. Maria, yang penuh sukacita melihat Yesus hidup kembali, mungkin ingin memeluk-Nya seperti dulu, menahan-Nya dalam kehadiran fisik. Namun, Yesus menegaskan bahwa hubungan mereka kini telah berubah. Ia bukan lagi hanya Guru yang berjalan di bumi, melainkan Tuhan yang telah dimuliakan, yang akan naik ke surga untuk bersama Bapa.

Larangan ini bukan penolakan, melainkan undangan untuk memahami kebangkitan secara lebih mendalam. Yesus mengarahkan Maria untuk beralih dari keterikatan fisik kepada iman yang lebih besar, iman kepada kehadiran-Nya yang kekal melalui Roh Kudus. Kata-kata "Aku belum pergi kepada Bapa" menunjukkan bahwa proses kemuliaan-Nya belum selesai, dan Maria dipanggil untuk mempersiapkan diri menyambut hubungan baru dengan Yesus yang telah bangkit.

(sumber: painthealth.wordpress)
(sumber: painthealth.wordpress)

Undangan kepada Tomas: Bukti untuk Keraguan

Berbeda dengan Maria, Tomas menghadapi tantangan iman yang lain: keraguan. Ia menolak percaya bahwa Yesus telah bangkit kecuali ia dapat melihat dan menyentuh luka-luka-Nya (Yoh 20:25). Ketika Yesus muncul dan mengundang Tomas untuk menyentuh luka-luka-Nya, ini adalah tindakan kasih yang luar biasa. Yesus tidak menghukum Tomas atas keraguannya, melainkan menemui dia di titik kelemahannya, memberikan bukti nyata untuk memperkuat imannya.

Undangan ini menunjukkan bahwa Yesus memahami kebutuhan manusiawi kita akan kepastian. Namun, Yesus juga menantang Tomas (dan kita semua) untuk melampaui bukti fisik. Setelah Tomas menyentuh dan berseru, "Tuhanku dan Allahku!" Yesus berkata, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya" (Yoh 20:29). Ini adalah panggilan untuk iman yang tidak hanya bergantung pada pengalaman fisik, tetapi pada kepercayaan yang teguh.

Makna bagi Umat Kristiani Zaman Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun