Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Surat Cinta untuk Ramadan Tahun Depan (2)

30 Maret 2025   15:00 Diperbarui: 30 Maret 2025   15:12 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Surat Cinta untuk Ramadan Tahun Depan (2)

Untuk Sahabatku yang Kucintai karena Allah,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sahabatku, hari-hari ini, saat Ramadan 2025 hampir meninggalkan kita, hatiku dipenuhi dengan rasa syukur yang tak terhingga. Betapa Allah masih memberi kita kesempatan untuk merasakan nikmat-Nya, untuk bertobat, untuk mendekat, dan untuk merasakan kehadiran-Nya dalam setiap tarikan napas kita. Aku bersyukur kita masih diberikan kesehatan, keluarga yang menyayangi, dan waktu untuk beribadah bersama. Namun, di balik rasa syukur itu, ada doa yang terus mengalir: Semoga kita semua dipertemukan lagi dengan Ramadan tahun depan, dalam keadaan yang lebih baik, lebih dekat dengan-Nya.

Ramadan tahun ini mengajarkanku banyak hal, tentang kesabaran yang masih sering goyah, tentang ikhlas yang kadang tercampur riya, tentang doa-doa yang dipanjatkan dalam keheningan malam. Aku yakin, sahabatku, kau juga merasakan hal yang sama. Kita mungkin tidak sempurna, tapi kita berusaha. Dan itu yang terpenting: usaha untuk terus menjadi lebih baik. Aku berharap, amal-amal kita tahun ini diterima, dosa-dosa diampuni, dan setiap air mata taubat kita menjadi penyejuk di akhirat kelak.

Tapi sahabat, izinkan aku menyampaikan harapanku untuk Ramadan 2026 -untuk kita, untuk keluarga kita, untuk semua yang kita cintai.

Pertama, semoga kita masih diberi kesempatan. Kesempatan untuk lagi merasakan sahur bersama orang tua, untuk lagi menunggu waktu berbuka dengan tawa anak-anak, untuk lagi salat Tarawih berjamaah dengan suara imam yang menghangatkan hati. Semoga orang-orang yang kita sayangi tahun ini masih ada di sisi kita tahun depan, dalam keadaan sehat dan penuh keberkahan.

Kedua, semoga Ramadan kita lebih bermakna. Aku berharap, tahun depan, kita sudah lebih siap. Lebih khusyuk dalam tilawah, lebih tulus dalam sedekah, lebih gigih dalam qiyamul lail. Aku ingin kita bisa merasakan Lailatul Qadar dengan penuh kesadaran, bukan sekadar melewatkannya dalam kelelahan. Aku ingin kita bisa menjadi lebih baik -tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang di sekitar kita.

Ketiga, semoga kasih kita tumbuh. Kasih kepada Allah, kepada Rasul-Nya, kepada keluarga, dan kepada sesama. Ramadan seharusnya melunakkan hati, mengingatkan kita bahwa dunia ini sementara. Aku berharap, tahun depan, kita lebih sering saling mengingatkan dalam kebaikan, saling memaafkan jika ada salah, dan saling mendukung dalam meraih ridha-Nya.

Sahabatku, hidup ini singkat. Kita tidak tahu apakah tahun depan kita masih diberi umur. Tapi selama masih ada napas, mari kita berjanji: kita akan berusaha menjadi hamba yang bersyukur, yang taat, dan yang penuh harap kepada-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun