Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Mama: Pelajaran Abadi yang Tak Pernah Pudar

15 Maret 2025   09:45 Diperbarui: 15 Maret 2025   08:37 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Cinta Mama: Pelajaran Abadi yang Tak Pernah Pudar

Cinta Mama bukan sekadar kata-kata. Ia adalah teladan, nasihat, dan pengorbanan yang membentuk cara kita mencintai. Di Hari Perempuan Internasional (yang sudah lewat beberapa hari), mari kita mengenang bagaimana cinta seorang ibu menjadi fondasi kokoh dalam hubungan asmara kita.

Mama, Guru Pertama tentang Cinta

Mama adalah guru pertama yang mengajarkan arti cinta. Bukan melalui buku atau cerita dongeng, melainkan melalui tindakan nyata. Sebagai anak sulung dari enam bersaudara -empat perempuan dan satu laki-laki- saya menyaksikan bagaimana Mama memperlakukan kami dengan adil. Mungkin karena Mama adalah anak tunggal, ia memahami betapa pentingnya keadilan dalam keluarga. Ia tak pernah membedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Bagi Mama, cinta adalah tentang memberi tanpa syarat.

Salah satu pelajaran terbesar yang saya dapat dari Mama adalah tentang kesetiaan dan komitmen. Mama sering berkata, "Cinta dan kebahagiaan harus dibangun proses demi proses, tidak bisa instan." Kata-kata itu selalu terngiang di benak saya, terutama saat menghadapi tantangan dalam hubungan asmara. Mama mengajarkan bahwa cinta sejati bukanlah tentang kesempurnaan, melainkan tentang kesediaan untuk saling menjaga dan menyayangi.

Nasihat Mama yang Menjadi Pedoman Hidup

Mama juga punya cara unik dalam menasihati kami, terutama soal hubungan asmara. Ia tak pernah memaksa atau mengatur terlalu jauh. Misalnya, saat adik-adik perempuan saya mulai memiliki pasangan hidup, Mama tidak pernah mempersoalkan adat (belis) secara berlebihan. "Adat bisa diurus kemudian, yang utama kamu dan suamimu bisa saling menjaga dan menyayangi," katanya. Bagi Mama, cinta adalah fondasi utama dalam sebuah hubungan. Jika seorang calon menantu bisa mencintai anak-anaknya dengan tulus, Mama sudah merasa bahagia.

Nasihat lain yang selalu saya ingat adalah tentang hukum karma. Mama percaya bahwa setiap perbuatan baik atau buruk akan kembali kepada pelakunya. "Hukum karma itu cepat atau lambat akan menemukan jalannya sendiri," ujarnya. Nasihat ini menjadi pedoman bagi saya dan adik-adik laki-laki dalam memperlakukan pasangan hidup. Mama selalu mengingatkan kami untuk memperlakukan istri dengan baik, seperti memperlakukan saudari kami sendiri.

Mama, Teladan dalam Hubungan Cinta

Sebagai seorang ibu, Mama adalah teladan yang nyata. Ia menunjukkan bagaimana cinta dan pengorbanan bisa berjalan beriringan. Mama tak pernah mengeluh meski harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia juga selalu mendukung Bapak dalam setiap keputusan, menunjukkan bahwa hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling menghormati dan bekerja sama.

Sampai akhir hayat mereka (Bapak tahun 2007 dan mama 2021) kedua orang tua kami mesti tidak sempurna tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Dua adik saya (1 laki dan 1 perempuan) malah diperkenankan menikah beda agama. Itu bisa terlaksana karena mama terutama selalu menekankan "Jika kalian bahagia dengan pilihan kalian, jalanilah dengan setia. Mama hanya bisa mendoakan yang terbaik."

Mama tahu kapan harus memberi ruang bagi anak-anaknya. Ia tak pernah mengusik privasi kami dalam menjalin hubungan dengan pasangan kami. Mama lebih memilih untuk memberi nasihat secara halus, tanpa terkesan menggurui. Ia percaya bahwa setiap anak punya hak untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri. Tapi, ia selalu siap menjadi tempat kami kembali saat menghadapi masalah.

Pengaruh Mama dalam Hubungan Cinta Kami

Pelajaran dari Mama tak hanya menjadi kenangan, tapi juga membentuk cara kami menjalin hubungan cinta di masa depan. Saya dan adik-adik tumbuh dengan pemahaman bahwa cinta adalah tentang memberi, bukan menerima. Kami belajar bahwa hubungan yang sehat dibangun atas dasar kepercayaan, kesetiaan, dan saling menghargai.

Bagi saya pribadi, nasihat Mama tentang proses membangun cinta menjadi pedoman utama. Saya menyadari bahwa cinta sejati tak bisa diburu atau dipaksakan. Ia harus tumbuh secara alami, melalui proses saling mengenal dan memahami. Mama juga mengajarkan bahwa cinta bukanlah tentang kesempurnaan, melainkan tentang kesediaan untuk saling memaafkan dan memperbaiki diri.

Mama, Cinta yang Tak Pernah Pudar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun