Suara-Suara Iman di Tengah Kesunyian: Sebuah Refleksi Puasa di SMK Kesehatan Binatama
Hari ini, Kamis 13 Maret 2025, langit cerah membentang di atas SMK Kesehatan Binatama yang berdiri kokoh persis di pinggir Kali Code dekat Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada. Suasana pagi yang tenang seolah menyiapkan diri untuk menyambut momen-momen sakral yang akan dijalani oleh para siswa.
Di satu sudut, suara lirih tadarus Al-Quran menggema, sementara di ruang lain, renungan-renungan singkat tentang iman Kristiani mengalir penuh makna. Dua tradisi keagamaan yang berbeda, namun sama-sama menghadirkan kedamaian dan refleksi mendalam tentang hidup.
Remaja Kristiani: Menemukan Cahaya dalam Firman
Di ruang Tefa yang ber-AC, siswa-siswa Kristiani kelas XI (Keperawatan dan Farmasi) berkumpul untuk mengikuti lomba renungan singkat dengan tema "Remaja Kristiani Hidup sesuai Ajaran Kristus". Setiap peserta membawa pesan yang mendalam dari kitab suci mereka.
Kinas, dengan penuh penghayatan, membawakan Matius 5:13-14 tentang menjadi garam dan terang dunia. Ia mengajak teman-temannya untuk menyadari peran mereka sebagai pembawa kebaikan di tengah masyarakat. Angel, dengan suara lembut, mengutip Yeremia 17:7, mengingatkan bahwa berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan. Vicky, dengan penuh semangat, membagikan renungan dari Efesus 4:22-24 tentang menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah.
Dajita, dengan penuh kerendahan hati, mengutip 1 Petrus 5:5-6 tentang pentingnya kerendahan hati di hadapan Tuhan. Angela Merici, dengan penuh keyakinan, membawakan 1 Timotius 4:12, mengajak teman-temannya untuk menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. Risma, dengan suara yang tenang, membawakan Mazmur 127:4-5 tentang berkat anak-anak sebagai panah di tangan pahlawan. Panah di tangan yang tepat akan dilesakkan dengan tepat pula. Sementara Tyas, dengan penuh ketegasan, mengutip Yesaya 7:4, mengingatkan untuk tetap teguh dan tidak takut dalam menghadapi tantangan.
Setiap renungan bukan sekadar kata-kata, melainkan cerminan dari pergulatan iman mereka sebagai remaja yang berusaha hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Mereka mencoba mengaitkan firman Tuhan dengan kehidupan sehari-hari, merenungkan bagaimana menjadi garam dan terang di tengah dunia yang penuh dengan kegelapan.
Siswa Muslim: Menyulam Seni dalam Iman
Sementara itu, di ruang lain, dengan tema umum: "Ramadhan Bulan Penuh Berkah Untuk Meningkatkan Iman Dan Taqwa Serta Membentuk Generasi Berakhlakul Karimah", siswa-siswa Muslim tengah asyik mengikuti lomba kaligrafi dan poster Islami. Kelas X dengan penuh kesabaran menyulam ayat-ayat suci Al-Quran menjadi kaligrafi yang indah, sementara kelas XI menuangkan kreativitas mereka dalam poster-poster Islami yang penuh makna. Didampingi oleh wali kelas dan guru-guru yang penuh semangat, mereka tidak hanya belajar tentang seni, tetapi juga mendalami pesan-pesan spiritual yang terkandung dalam setiap ayat.