Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menemukan Makna di Balik Setiap Babak Kehidupan

24 Februari 2025   22:06 Diperbarui: 24 Februari 2025   22:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Menemukan Makna di Balik Setiap Babak Kehidupan

 

Ada satu kebenaran universal dalam hidup ini: kita selalu bergerak maju. Apa yang membuatmu tersenyum lebar hari ini mungkin akan terasa biasa saja esok hari, karena kebahagiaan bukanlah titik akhir melainkan perjalanan yang terus berkembang. Seperti kata pepatah, "The happiest you've ever been, won't be the happiest you'll ever be." Ini adalah pengingat bahwa setiap momen kebahagiaan yang kita alami hanyalah permulaan dari sesuatu yang lebih besar.

 

Kebahagiaan yang Dibatasi oleh Ekspektasi

Banyak orang sering kali terjebak pada anggapan bahwa kebahagiaan adalah sebuah puncak yang harus diraih dan dipertahankan. Mereka merasa puas ketika mendapatkan promosi kerja, membeli rumah impian, atau menikahi pasangan idaman.

Namun, seiring waktu, kebahagiaan tersebut mulai memudar. Kenapa? Karena mereka mengira bahwa kebahagiaan adalah tujuan akhir, padahal ia seharusnya menjadi bagian dari proses. Ketika seseorang terlalu fokus pada satu momen bahagia, mereka cenderung melupakan potensi untuk menciptakan kebahagiaan baru yang lebih bermakna.

 

Refleksi atas Perjalanan Hidup

Sebuah kisah inspiratif datang dari seorang teman saya, Andi. Ia pernah merasa bahwa kebahagiaan tertingginya adalah saat lulus kuliah dengan predikat cum laude. Ia bekerja keras siang malam demi mencapai prestasi itu, dan ketika akhirnya berhasil, rasanya seperti dunia berada di genggamannya. Namun, beberapa bulan kemudian, Andi menyadari bahwa kebahagiaan itu tak bertahan lama. Ia mulai merasa kosong dan bertanya-tanya, "Apa lagi yang bisa membuatku bahagia?"

Dalam perjalanan refleksinya, Andi belajar bahwa kebahagiaan bukanlah tentang apa yang sudah dicapai, tetapi tentang bagaimana kita menjalani proses menuju pencapaian-pencapaian lainnya. Ia mulai mengeksplorasi minat barunya di bidang seni lukis, meskipun awalnya hanya sekadar iseng. Ternyata, aktivitas ini membawa kebahagiaan yang jauh lebih mendalam daripada apa yang ia rasakan saat lulus kuliah. Andi pun sadar bahwa kebahagiaan tidak pernah statis; ia terus berkembang seiring dengan pertumbuhan diri kita.

 

Menghadapi Kehidupan dengan Pola Pikir yang Dinamis


Untuk dapat merangkul kebahagiaan yang terus berkembang, kita perlu mengubah cara pandang kita terhadap hidup. Pertama, penting untuk tidak mengaitkan kebahagiaan dengan pencapaian materi semata. Kebahagiaan sejati sering kali datang dari hal-hal sederhana, seperti hubungan yang hangat dengan keluarga, kepuasan spiritual, atau rasa syukur atas hal-hal kecil dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun