Ubur-Ubur, Lele, dan Gas yang Hilang
Di Kampung Bangunrupa, di negeri Ambanilanitra, Pak Jono setiap hari mengeluh tentang harga gas yang melambung tinggi. Saban hari banyak pembeli yang datang. Karena kesal dia menulis, "Dilarang nanyain gas! Saya udah cape jawabnya!" teriaknya frustasi karena tetangganya terus bertanya kenapa harga gas tak kunjung turun.
Suatu pagi, Pak Jono memutuskan untuk pergi ke laut mencari ikan. Tapi alih-alih ikan, yang dia tangkap adalah seekor ubur-ubur besar. Ubur-ubur itu tiba-tiba berbicara, "Hey, manusia! Kenapa wajahmu muram seperti harga gas naik terus?"
Pak Jono kaget tapi langsung curhat, "Ya, bagaimana tidak? Pemerintah bilang stok gas aman, tapi harga mahal, distribusi kacau. Saya bingung harus masak pakai apa nanti malam!"
Ubur-ubur itu tertawa, "Kalau begitu, mari kita tanya sama ikan lele di sungai. Dia kan ahli cari solusi di tempat yang gelap dan keruh, kayak situasi negaramu!"
Mereka pun pergi ke sungai dan menemukan seekor lele bijaksana. "Lele, tolong dong, kasih solusi buat masalah gas ini," pinta Pak Jono.
Lele itu menggeleng, "Wah, saya cuma ikan lele. Kalau mau solusi, tanya sama pemerintah saja. Mereka kan punya banyak 'akal-akal' yang bisa bikin harga turun atau naik sesuka hati!"
Pak Jono menghela napas, "Jadi, saya harus masak pakai ubur-ubur dan lele ini saja, ya?"
Ubur-ubur dan lele serentak menjawab, "Jangan! Kami juga mahal kalau dijual. Mending kamu protes ke pemerintah. Biar mereka yang cari solusi, jangan kami yang jadi korban!"
Pak Jono pun pulang dengan perut lapar dan kepala pusing. Dia sadar, masalah gas ini bukan cuma urusan nelayan atau ikan, tapi urusan pemerintah yang seharusnya bisa menjamin kenyamanan warganya. Tapi, entah kapan itu akan terwujud. Sementara itu, dia memutuskan untuk memasak pakai kayu bakar saja. Lagi pula, kata lele tadi, "Di situasi keruh, kadang kita harus kembali ke cara-cara lama yang lebih terjamin!"