Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Direktur Selamanya

7 Februari 2025   17:58 Diperbarui: 7 Februari 2025   17:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi Pak Djohar yang jadi pusat perhatian, olahan qwen 2,5 max, dokpri)

Direktur Selamanya

Pak Djohar, seorang direktur yang sudah pensiun, menolak mengakui kenyataan bahwa masa jabatannya telah berakhir. Meski kini hanya menikmati hari tuanya di rumah, ia tetap berlagak bak pemimpin perusahaan, bahkan lebih sibuk daripada saat masih menjabat.

Ke mana pun pergi, ia selalu membawa seorang wartawan dan tukang video untuk mendokumentasikan setiap gerak-geriknya. Saat makan di warung pecel lele, ia berpose seolah sedang menginspeksi restoran Michelin Star. Saat berkebun, ia menyampaikan pidato panjang tentang "manajemen pertumbuhan organik." Bahkan saat tidur siang, ada dokumentasi khusus bertajuk "Direktur Juga Butuh Istirahat."

Puncaknya, Pak Djohar menjadikan rumahnya sebagai destinasi wisata baru bagi para direktur yang ingin belajar "kepemimpinan abadi." Di ruang tamunya, terpajang berbagai piagam penghargaan dan foto-foto masa jaya. Setiap tamu yang datang dipandu dalam "tur kepemimpinan" dengan paket seminar kilat tentang "Bagaimana Tidak Pernah Benar-Benar Pensiun."

(Pak Djohar yang merasa masih direktur, meski sudah pensiun, olahan GemAIBot, dokpri)
(Pak Djohar yang merasa masih direktur, meski sudah pensiun, olahan GemAIBot, dokpri)

Namun, ada satu masalah: putranya, yang kini menjadi wakil direktur, mulai merasa terganggu. Meski sudah menjabat, tetap saja semua keputusan dikendalikan dari jauh oleh sang ayah. Bahkan, Pak Djohar sudah mulai menyusun strategi kudeta agar putranya bisa segera naik jabatan menjadi direktur: dengan dirinya tetap sebagai penasihat utama, tentu saja.

Suatu hari, istrinya tidak tahan lagi. "Pak, kapan berhenti main drama? Sudah pensiun, ya istirahat!"

Pak Djohar tersenyum lebar. "Direktur sejati tidak pernah istirahat, Bu. Dunia masih butuh kepemimpinan saya!"

Dan begitu, rumah Pak Djohar tetap sibuk, penuh dokumentasi, dan, tentu saja, tetap terasa seperti kantor pusat yang tidak pernah mati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun