Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menghadapi Hambatan yang Tak Sebesar Bayangannya

7 Februari 2025   05:45 Diperbarui: 9 Februari 2025   15:00 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Menghadapi hambatan bersama. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Norman Peale mengajarkan bahwa hambatan dalam hidup sering kali lebih lemah daripada yang kita bayangkan, asalkan kita berani menghadapinya. 

Pesan ini relevan di tengah kehidupan yang penuh tantangan. Bagaimana kita mengelola ketakutan, belajar dari pengalaman, dan mencari jalan keluar menjadi kunci untuk melampaui batasan yang kita ciptakan sendiri.

Hambatan yang Tampak Besar

Kebanyakan orang cenderung membesar-besarkan tantangan yang mereka hadapi. Ketakutan akan kegagalan, ketidakpastian, atau penolakan sering kali menjadi alasan seseorang menunda tindakan. 

Misalnya, seorang mahasiswa yang takut mengajukan proposal skripsinya kepada dosen karena khawatir akan kritik. Dalam pikirannya, kritik tersebut terasa seperti penghalang besar yang sulit dilalui, meskipun pada kenyataannya, kritik itu mungkin justru membantu.

Hambatan ini sering diperparah oleh overthinking, di mana kita memikirkan segala kemungkinan buruk hingga kehilangan kepercayaan diri. 

Hasilnya, kita tidak bertindak dan justru memperpanjang masalah. Padahal, hambatan terbesar sering kali adalah pikiran kita sendiri, bukan kenyataan di luar sana.

Pelajaran dari Mereka yang Berani

(ilustrasi olahan qwen 2.5 max, dokpri)
(ilustrasi olahan qwen 2.5 max, dokpri)

Ada banyak contoh nyata dari orang-orang yang berhasil mengatasi hambatan karena keberanian mereka untuk bertindak. Salah satu contohnya adalah J.K. Rowling, penulis Harry Potter. Sebelum sukses, naskahnya ditolak oleh beberapa penerbit. Namun, ia terus mencoba hingga akhirnya bukunya menjadi fenomena global. Jika Rowling menyerah setelah penolakan pertama, ia mungkin tidak akan mencapai kesuksesan seperti sekarang.

Di sisi lain, pengalaman pribadi juga bisa memberikan pelajaran berharga. Seorang teman saya pernah ragu untuk memulai bisnis kecil karena takut gagal. 

Namun, setelah mencoba, ia menyadari bahwa banyak ketakutannya hanya ada di pikirannya. Meski awalnya sulit, usahanya mulai berkembang, dan ia merasa lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun