Mohon tunggu...
Alfred Anwar
Alfred Anwar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis adalah seorang pengajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis, Untuk Apa?

21 Agustus 2022   16:04 Diperbarui: 23 Agustus 2022   00:22 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pertanyaan itu akan selalu muncul disetiap benak setiap orang yang tidak hobby menulis atau orang yang ingin jadi penulis tapi tidak tahu apa yang mau ditulis. Untuk apa sich..? Kenapa harus menulis?

Kalau dipikir-pikir pakai logika yang tidak sehat he..he..he.. Nulis ini buang-buang umur saja. Lebih bagus kerjakan sesuatu, bisa menghasilkan duit. Hasilnya langsung nyata. Tapi kalau menulis... Sudah capek-capek duduk di komputer, hasilnya berantakan, ulang lagi, hapus lagi, ngetik lagi. Habis waktu seharian penuh nangkring saja di depan komputer, dengan hasil yang tidak nyata...! 

Itulah yang sering muncul di benak orang yang berpikir pendek, orang yang tidak akan pernah maju, tidak mau berpikir jauh kedepan. Mereka akan mencari beribu alasan untuk membantah. Sedangkan orang yang berpikiran positif mereka akan mencari beribu jalan untuk mencapai tujuan.

Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan, dia akan mengalir bak air di sungai. Terus mengalir walau apapun rintangan yang mereka hadapi. 

Batu-batu besar, atau sampai yang berserakan, kayu-kayu yang berseliweran, air tersebut tetap mengalir. Begitu juga dengan menulis ini, apabila sudah menjadi kebiasaan, dalam waktu senggang seperti menunggu, antrian, duduk dalam kereta sebelum sampai ke tujuan, jemari tangan akan langsung mengetikkan sesuatu di keyboard bak air mengalir tadi. 

Benar kata para senior-senior kita, Jangan menunggu waktu luang untuk menulis, karena itu tidak akan pernah anda dapatkan... Ada banyak hal menguntungkan dalam menulis.

Mari kita coba menelaah untuk apa kita menulis. Saya pernah mendengarkan video tentang kepenulisan oleh ustadz Cahyadi Takariawan. Di video tersebut pak Cah menjelaskan beberapa manfaat kita menulis.

  • Ideologis

Ada banyak cara yang dilakukan seseorang dalam menyampaikan sesuatu. Bisa dengan berbicara secara langsung atau dengan secara tidak langsung seperti menyampaikan pada pihak ke 3. Akan tetapi kalau ingin menyampaikan kepada banyak orang, terlalu capek kalau harus dibilangin satu-satu. Apalagi kalau harus disampaikan kepada ribuan bahkan jutaan orang. 

Seperti pesan agama. Seorang kiyai mungkin bisa menyampaikan kepada beberapa orang yang ada dalam perkumpulan pengajian. Bagaimana kalau kiyai ingin menyampaikan kepada umat Islam yang ada di Nusantara.

Itulah manfaatnya menulis buku. Dengan buku yang tersebar di seluruh Indonesia, pesan yang ditulis oleh kiyai akan tersampaikan walaupun sang kiyai tidak harus mendatangi mereka satu persatu.

  • Akademis

Manfaat akademis ini adalah manfaat pada dunia pendidikan. Mahasiswa / pelajar membuat tugas, pekerjaan di perkantoran.

  • Ekonomis

Manfaat ekonomis berhubungan dengan properti. Dengan kita membuat buku dan buku kita laris di pasaran, kita akan dapat uang. Dapat properti dari penerbit. Kalau kita sudah terkenal dan punya pembaca yang ngefans, mereka akan selalu menunggu tulisan kita berikutnya. 

Tahukah anda 10 penulis terbesar di dunia adalah JK Rowling pengarang buku Harry Potter yang terjual 500 juta copy, di tahun 2022 seperti yang dikutip liputan6.com (diakses pada tanggal 21 Agustus 2022) menyatakan bahwa kekayaannya 14,1 Trilyun rupiah. 

Intinya penulis bukupun bisa jadi kaya..

  • Psikologis

Manfaat psikologis ini adalah manfaat ketenangan batin. Umumnya orang yang batinnya tertekan akan sering kena penyakit. Dengan meluapkan perasaan- perasaan negatif seperti marah, sedih, dendam ke dalam tulisan, akan mengurangi beban serta tekanan batin pada diri orang tersebut.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun