Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Deklarasi Merdeka, Taliban Sebenarnya Belum Merdeka Kok!

1 September 2021   18:34 Diperbarui: 1 September 2021   18:40 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Militer NATO dengan AS sebagai "tuan", telah angkat kaki dari Afganistan (30/8/2021). Konsekuensi keputusan perdamaian NATO dan Taliban di Daho, Qatar terlaksana. NATO meninggalkan Afganistan tetapi sesungguhnya, belum sama sekali. Mengapa? Karena yang tersisa adalah jejak-jejak keberadaan yang masih terus bekerja secara rahasia. 

Dirilis dari berbagai media massa tentang Taliban, dipastikan bahwa ada banyak militer dan rakyat Afganistan bekerja secara diam-diam untuk AS dan NATO. Bahkan tidak hanya kerjasama, tetapi jauh dari itu, AS dan NATO menerima evakuasi rakyat Afganistan yang mencari suaka di luar negeri. Ini satu hal, yang menjadi problem tersembunyi dibalik proklamasi Taliban bahwa Afganistan sudah merdeka.

NATO yang dikomandoi AS, berdasarkan perjanjian  pada tengat waktu 30 Agustus , telah keluar dari Afganistan. Sementara perlengkapan militer masih banyak yang tidak dievakuasi dan tinggal di Afganistan, dengan menonaktifkan sistemnya. Seakan keluar dari Afganistan dengan meninggalkan sejuta kenangan kekuatan militer. Apa tandanya? Jelas bahwa kenangan perlawanan masih ada. 

Yang seperti, ini bisa memunculkan situasi yang dapat saja berubah. Pertama, jika Afganistan dibawah kepimpinan Taliban tetap tidak mampu mendamaikan situasi internal Afganistan, naka akan mengundang kehadiran baru lagi NATO dan AS di Afganistan, sebagai tanda kehadiran keamanan dunia. Dan ini artinya perlengkapan militer NATO masih dapat digunakan. NATO dan AS, hanya tinggal mengaktif seperti menekan remote dari jarak yang tidak ditentukan. Atau situasi yang paling buruk ialah kekuatan internal Afganistanlah yang akan menghancurkan perlengkapan militer NATO dan AS.

Kedua, jika perdamaian yang menjadi hasil kesepakatan bersama di Daho, Qatar tidak direalisasikan Taliban, maka rakyat Afganistan yang sebenarnya menjadi warga yang selama ini hidup dan kini harus lari dari negaranya atau ketakutan akibat kemenangan Taliban, akan menjadi lahan persaingan pertemuran kekuatan Rusia dan China dalam bentuk wajah yang baru, yaitu persaingan kekuatan dagang dan eksplorasi geologi berupa barang tambang di wilayah Afganistan.

Taliban begitu aktif pada akhir-akhir evakuasi militer NATO dan warga negara lain. Aktif Taliban disatu sisi mengumumkan ke publik supaya warga Afganistan tidak keluar dari Afganistan. Dengan mempropagandakan bahwa Taliban old sudah berbeda dengan Taliban sekarang, New Taliban. Berbedanya ialah hak New taliban akan mengakomodir hak-hak warga termasuk hak perempuan berdasarkan pola pandang yang baru. Istilah krennya lebih moderat. 

Ketika propaganda ini muncul, ISIS-K justru tampil melawan. Membongkar perubahan pola berpikir Taliban bahwa telah ada pergeseran cara berpikir Taliban, sehingga ISIS-K berani untuk menyerang Afganistan. Bahkan ISIS-K mengumumkan diri akan menyerang Taliban, dengan pernyataan begitu singkat "hanya menunggu waktu yang tepat".

Pernyataan ISIS-K "hanya menunggu waktu yang tepat" inilah sebenarnya menggambarkan bahwa sesungguhnya Afganistan masih jauh dari kata merdeka seperti dideklarasikan Taliban beberapa waktu lalu. Kekuatan militer NATO dan AS minggat dari Afganistan, kini Taliban mendapat lawan lagi. Kemenangan Taliban rupanya belum benar-benar menang. Belum damai. Belum aman. Masih membutuhkan ekstra waktu dan tenaga serta biaya dan perhatian untuk menghadapi ISIS-K. 

Sementara Taliban menghadapi serangan ISIS-K, pasti akan ada kekuatan lain seperti warga Afganistan dan pemimpinnya yang kini lari dan dievakuasi keluar dari Afganistan, akan perlahan-lahan membangun kekuatan baru dari luar untuk menyerang Taliban lagi di Afganistan. 

Dan dipihak lain, serangan-serangan lain terhadap Taliban pun akan terus ada, seperti serangan internal Afganistan, seperti antar etnis, kelompok-kelompok tertentu, gejolak sosial seperti dampak sembrawutnya perekonomian, politik, dan keamanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun